Pemerintah Bangun RS Demi Pemerataan Akses Kesehatan di Daerah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau proyek pembangunan RS Kemenkes (HO-Kemenkes)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merevitalisasi layanan primer berupa pengaktifan 300.000 Posyandu dan juga melengkapi fasilitas Puskesmas untuk mencegah masyarakat sehat jatuh sakit.

Tidak hanya itu, Kemenkes juga membangun 4 rumah sakit baru yang akan menjadi sentra layanan kesehatan terlengkap, khususnya untuk menangani kanker, jantung, stroke dan uronefrologi atau ginjal (KJSU), di empat provinsi.

Empat rumah sakit baru itu, yakni RS UPT Vertikal Surabaya, Jawa Timur; RS UPT Vertikal Makassar, Sulawesi Selatan, lalu RS Vertikal (RSV) Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, dan juga RSV Jayapura, Papua.

“Kemenkes berkomitmen melayani kesehatan masyarakat, di mana tidak ada seorang pun akan merasa terabaikan dan ditinggalkan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, dilansir laman Kementerian Kesehatan, Kamis 1 Februari 2024.

Empat RSV tersebut mulai dibangun pada 2023 dan ditargetkan rampung tahun ini. Misalnya, RSV di IKN mulai dibangun pada 20 Desember 2023 serta ditargetkan selesai pada Juli 2024. Sedangkan RSV di Jayapura mulai dibangun pada 3 September 2023 dan ditargetkan selesai pada November 2024.

Sementara itu, RSV Surabaya dan Makassar juga ditargetkan mulai beroperasi tahun ini. Kedua RSV itu direncanakan menjadi rumah sakit superhub pusat layanan rujukan akhir untuk wilayah Indonesia tengah dan timur seperti Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.

RS UPT Vertikal Surabaya didesain untuk dapat memberikan layanan komprehensif, khususnya untuk penyakit katastropik, secara paripurna mulai dari diagnostik, terapetik, hingga rehabilitatif. Rumah sakit UPT vertikal juga bertujuan untuk bersaing dengan rumah sakit lain di Asia.

Tahun lalu, Kemenkes juga sudah mengoperasikan RSV baru, RSUP dr Ben Mboi, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengoperasian RSV ini agar pasien kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) mendapatkan pelayanan terbaik dan tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah, yang membuat keluarga pasien harus mengeluarkan biaya tinggi.

Selain membangun rumah sakit baru, Kemenkes juga membangun infrastruktur tambahan untuk melayani ibu dan anak pada 6 RSV di 5 provinsi. Pembangunan infrastruktur tambahan itu dengan cara melakukan ekspansi infrastruktur di 6 RSV milik Kemenkes di 5 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan Makassar.

Enam rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, Provinsi Jawa Barat, RSUP Dr. Sardjito di Provinsi D.I Yogyakarta, RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Provinsi Bali, dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Layanan terbaru tersebut ditargetkan dapat mulai beroperasi tahun ini.

“Keberadaan rumah sakit Kemenkes akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan rujukan yang sudah ada, dan juga akan dikembangkan menjadi rumah sakit pendidikan yang melaksanakan fungsi edukasi, pusat penelitian, dan pengembangan kesehatan,” demikian Siti Nadia Tarmizi.

Sumber : Humas Sekretariat Kabinet | Editor : Saud Rosadi

Tag: