Pemerintah Buka Pasar Ekspor Baru, Mendag: UMKM Diharapkan Dapat Memanfaatkan

Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri  WhatsApp  MSME  Summit  2023 dengan  tema  “Naik  Kelas  Bersama  WhatsApp”  yang digelar Meta di  Kebayoran  Baru, Selasa  (27/6) lalu.

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Perdagangan (Mendag)  Zulkifli  Hasan  mengatakan bahwa  pemerintah  terus berupaya untuk  membuka  pasar  ekspor  baru  ke negara-negara nontradisional, di antaranya Bangladesh, India, dan Pakistan di Asia Selatan, kawasan Afrika, serta Timur Tengah. Ia pun berharap UMKM dapat memanfaatkan momentum pembukaan pasar baru dan memperluas cakupan pasar produk-produk UMKM dalam negeri.

“Kalau mau maju, kita harus meningkatkan kemampuan kita. Harus ada semangat berubah dan belajar. Upgradekemampuan kita, pelajari cara membuat foto produk yang bagus, kemasan yang menarik, dan kemampuan berjualan daring,” kata Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri  WhatsApp  MSME  Summit  2023 dengan  tema  “Naik  Kelas  Bersama  WhatsApp”  yang digelar Meta di  Kebayoran  Baru, Selasa  (27/6) lalu.

Mendag menegaskan, kontribusi  UMKM  sangat  vital  terhadap  perekonomian  Indonesia,  dalam  hal  ini  ketika  berhadapan dengan krisis akibat pandemi Covid-19. Sebesar 99 persen unit usaha di Indonesia terdiri atas UMKM.

“Kontribusi  UMKM  terhadap  PDB  mencapai  60,5  persen  dan  penyerapan  tenaga  kerja  mencapai  96,9 persen  dari  total  penyerapan  tenaga  kerja  nasional,” katanya.

Sebesar  84,4  persen  UMKM telah  kembali beroperasi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Sementara itu, niaga elektronik, yang  berupa lokapasar dan e-retail, dalam lima tahun terakhir (2018–2022)telah  berkontribusi  besar  pada  perkembangan  ekonomi  digital  Indonesia.

Pada  2022,  nilai transaksi  niaga  elektronik  tercatat  sebesar  Rp476,3  triliun  dengan  volume  3,48  juta  transaksi.  Pada 2023, Kemendag memproyeksikan nilai transaksi niaga elektronik nasional mencapai Rp572 triliun atau naik sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.

“Proyeksi nilai transaksi tersebut menempatkan Indonesia di atas negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina,” demikian Mendag.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: