Pemerintah Kuatkan Regulasi dan Pembinaan Ekosistem Aset Kripto

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko memberikan sambutan pada Soft Launching dan Talkshow dengan tema “Prospek Industri Kripto Pasca-Pengesahan UU P2SK” yang diselenggarakan di Holland Village Tower, Jakarta, Kamis (6 /4/2023).

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kepala  Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi  (Bappebti)  Didid Noordiatmoko menuturkan, perkembangan perdagangan aset kripto di Indonesia didukung penguatan regulasi  dan  pembinaan  ekosistem  yang  terus  mengalami  perbaikan.

Hingga  saat  ini,  Bappebti  telah memberi  izin  28  perusahaan  calon  pedagang  fisik  aset  kripto.  Demikian  dijelaskan  Didid  dalam sambutan kunci dalam peluncuran awal PT. Sentra Bitwewe Indonesia di Holland Village, Jakarta pada hari ini, Kamis (6/4).

“Masyarakat  dapat  bertransaksi  aset  kripto  melalui  28  perusahaan  yang  telah  mengantong  izin  dari Bappebti. Sehingga, ini sudah jelas legalitasnya. Jenis aset kripto yang dapat diperdagangkanada 383 dan diatur dalam Peraturan Bappebti Nomor 11 Tahun 2022,” jelas Didid.

Perusahaan terdaftar di Bappeti

Perusahaan calon pedagang aset fisik kripto yang telah terdaftar di Bappebti yaitu PT Indodax Nasional Indonesia, PTCrypto Indonesia Berkat/Tokocrypto, PTZipmex Exchange lndonesia, PT Indonesia Digital Exchange, PTPintu Kemana Saja,PT Luno Indonesia LTD, PT Cipta Koin Digital, PT Tiga lnti Utama, dan PTUpbit  Exchange  lndonesia.

Selanjutnya  PTRekeningku  Dotcom  Indonesia,  PT  Triniti  Investama Berkat,  PT  Plutonext  Digital  Aset,  PT  Galad  Koin  Indonesia,PT Kripto  Maksima  Koin,  PT  Mitra  Kripto Sukses, PTPantheras Teknologi International, PT Aset Digital Indonesia, dan PTPedagang Aset Kripto. Kemudian  PT  Tumbuh  Bersama  Nano,  PTUtama  Aset  Digital  Indonesia.

Kemudian,  PT  Coinbit  Digital  Indonesia, PTKagum  Teknologi  Indonesia,  PTBumi  Santosa  Cemerlang,  PT  Gudang Kripto  Indonesia,  PT  Ventura Koin Nusantara, PT Sentra Bitwewe Indonesia, PTCTXG Indonesia Berkarya, dan PT Cyrameta Exchange Indonesia.

Dalam  peluncuran  awal  PT  Sentra  Bitwewe  Indonesia  yang  merupakan  karya  anak bangsa  tersebut, Bappebti menunjukkan dukungan pemerintah terhadap industri kripto. Diharapkan PT Sentra Bitwewe Indonesia dapat melayani nasabah pada Mei 2023 mendatang.

Didid  menambahkan,  Bappebti  merupakan  salah  satu  Unit  Eselon  I  Kementerian  Perdagangan  yang memiliki  tanggung  jawab  dalam  pengaturan,  pembinaan,  pengembangan,  dan  pengawasan  kegiatan Perdagangan  Berjangka  Komoditi  (PBK),  Sistem  Resi  Gudang  (SRG),  dan  Pasar  Lelang  Komoditas  (PLK) di Indonesia.

Perdagangan fisik aset kripto menjadi salah satu bagian dari perdagangan berjangka yang diawasi Bappebti. Hal ini berlaku sejak disahkannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto.

“Perdagangan  berjangka  merupakan  bisnis  yang  saat  ini  berkembang,  sangat  kompleks  dan  memiliki sifat  high  risk  high  return  sehingga  diperlukan  tata  kelola  dan  pengaturan  yang  baik.  Perdagangan berjangka  juga  perlu  diatur  dalam  rangka  melindungi  masyarakat  dari  praktik  perdagangan  ilegal serta memberi kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi semua pihak yang terlibat,” jelas Didid.

Menurut  Didid,  menghadapi  tantangan  teknologi  rantai  blok (blockchain),aset  kripto  dinilai  dapat mempengaruhi sektor keuangan. Untuk itu, pada tahun ini telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Keberadaan UU P2SK ini   memiliki   tujuan   yang   forward   looking,   mengantisipasi   risiko   masa   depan,   perlindungan konsumen/investor.   Beberapa   ruang   lingkupyang   diatur   dalam   UU   ini   antara   lain   penguatan kelembagaan sektor keuangan; penguatan tata kelola keuangan; dukungan pembiayaan pembangunan yang berkesinambungan; perlindungan konsumen; serta literasi, inklusi, dan inovasi sektor keuangan.

Berkaitan  dengan  hal  tersebut,  peran  Bappebti  dalam  tata  kelola  perdagangan  aset  kripto  akan berpindah  menjadi  kewewenangan  Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK)  dengan  masa  transisi  2  tahun. Melihat  peminat  aset  kripto  yang  terus  meningkat  serta  perkiraan  berakhirnya crypto  winterpada 2024,  pemerintah  harus  optimistis  perdagangan  aset  kripto  akan  semakin  berkembang.

Melalui  UU P2SK, diharapkan koordinasi dan penguatan peran kementerian dan lembaga terkait dalam mengatur penyelenggaraan perdagangan aset kripto menjadi lebih baik.

“Masih  berkaitan  dengan  UU  P2SK,  Bappebti  akan  terus  berkoordinasi  dengan  berbagai  pihak  dalam rangka  penyiapan  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP)  sebagai  amanat  UU  Nomor  4  Tahun  2023. Penyusunan RPP khususnya terkait masa transisi pengalihan pengawasan derivatif keuangan dan aset kripto,” ungkap Didid.

Perkembangan Perdagangan Aset Kripto di Indonesia

Dinamika  perdagangan  fisik  aset  kripto  mengalami  pasang  surut  sejak  beberapa  tahun  terakhir.  Nilai transaksi  pada  2022  sempat  menurun,  namun  pada  Februari  2023  tercatat  Rp13,8  triliun  atau  naik 13,7  persen  dibandingkan  Januari  2023  (MoM).

Secara  total,  nilai  transaksi  periode  Januari–Februari 2023 sebesar Rp25,94 triliun atau turun 69 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp83,76  triliun.  Lima  Jenis  aset  kripto  dengan  nilai  transaksi  terbesar  saat  ini  yaitu  Tether  (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Dogecoin (DOGE), dan Terra (LUNA).Awal 2022 dan diperkirakan sampai dengan 2023, dunia masih mengalami fase crypto winter.

Artinya, penurunan transaksi perdagangan aset kripto terjadi hampir sepanjang tahun. Namun sebaliknya, dari sisi  jumlah  pelanggan,  terjadi  penambahan  cukup  signifikan.  Pada  Februari  2023,  tercatat  jumlah pelanggan   17   juta   (rata-rata   penambahan   sebesar   500   ribu   pelanggan   per   bulan)   dari   tahun sebelumnya sebesar 16 juta.

Dari sisi penguatan ekonomi nasional, perdagangan aset kripto memberikan manfaat terutama melalui kontribusinya    dalam    penerimaan    negara    melalui    pajak.    Pada    periode    Mei-Desember    2022 berdasarkan  data dari  Direktorat  Jenderal  Pajak  (DJP)  Kementerian  Keuangan,  telah  terkumpul  pajak atas perdagangan fisik aset kripto sebesar Rp246,5 miliar.

Sumber: Biro Humas Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: