
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebagai bentuk efisiensi.
Wali Kota Samarinda Andi Harun berpendapat kebijakan efisiensi itu tidak akan mengganggu jalannya proses pembangunan di masing-masing daerah, termasuk di Samarinda.
Menurut Andi, efisiensi atau penghematan anggaran K/L itu dilakukan sebanyak tiga kali tahapan.
Di antaranya, penyisiran anggaran oleh Kementerian Keuangan, Menkeu Sri Mulyani sebagai Bendahara Umum Negara berhasil menghemat Rp 300 triliun. Penyisiran berikutnya, juga dilakukan penghematan hingga Rp 308 triliun.
“Paling penting dijamin efisiensi ini tidak mengganggu operasi jalannya pemerintahan dan pembangunan daerah. Karena item-item belanja yang diefisiensi tidak menyangkut kegiatan operasional di semua kementerian dan lembaga,” kata Andi kepada wartawan di Ruang Anjungan Karang Mumus Samarinda, Minggu 16 Februari 2025 malam.
Andi juga menjelaskan, separuh dari total anggaran efisiensi ini akan digunakan untuk belanja program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), dan belanja penting lainnya yang berkaitan dengan masyarakat. Sehingga nantinya pelaksanaan program MBG ini tidak lagi menggunakan bantuan dana APBD.
“Seperti ekspor bahan mentah sumberdaya alam seperti sawit yang bisa menghasilkan 115 kali lipat dari hasilnya, dibandingkan penjualan langsung dalam bentuk ekspor non material ke luar negeri,” demikian Andi Harun.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Andi HarunEfisiensiPemkot Samarinda