Pemerintah Upayakan Buka Pasar Baru Ekspor dan Promosi

Mendag Zulkifli Hasan. (Foto Kemendag)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, untuk meningkatkan efektivitas perdagangan Indonesia di tengah perlambatan ekonomi, Indonesia menjalin beberapa perjanjian perdagangan dengan negara-negara mitra. Perjanjian perdagangan akan berkontribusi menciptakan pasar baru untuk meningkatkan ekspor.

“Pada 2023, kita telah membuka akses pasar sebagai upaya menciptakan pasar baru. Presiden perintahkan agar tidak tergantung pada pasar tradisional,”kata Mendag Zulkifli Hasan dalam  konferensi pers Capaian Kinerja Perdagangan 2023 dan Outlook Perdagangan 2024 yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/20240.

Menurut dia, terdapat tiga perjanjian yang diimplementasi pada 2023. Perjanjian Indonesia—United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE—CEPA) diimplementasikan per 1 September 2023. Selain itu, perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia—Korea CEPA diimplementasikan per 2 Januari 2023.

“Sementara itu, beberapa perjanjian perdagangan yang telah diselesaikan pada 2023 adalah Protokol Pertama Perubahan ASEAN–Hong Kong FTA (AHKFTA) dan Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA),”paparnya.

Ditandatangani pula sejumlah perjanjian perdagangan yaitu Indonesia–Malaysia Border Trade Agreement (BTA), International Coffee Agreement (ICA) 2022, dan Protokol Kedua Perubahan ASEAN–Australia–New Zealand FreeTrade Agreement (AANZFTA).

Pada 2023, Indonesia mendapatkan mandat untuk menjadi tuan rumah ASEAN atau memegang Keketuaan ASEAN 2023. Keketuaan Indonesia di ASEAN juga memberikan capaian penting di bidang perdagangan dengan penyelesaian tujuh prioritas ekonomi ASEAN.

Menurut Mendag, misi dagang berperan dalam promosi ke pasar-pasar tujuan ekspor nontradisional. Misi dagang ke Arab Saudi pada Januari 2023 telah menghasilkan kontrak kerja sama senilai USD 155,7 juta. Misi dagang ke Mesir pada Mei 2023 juga berhasil membukukan potensi transaksi senilai USD 859 juta.

“Selain itu, promosi produk Indonesia melalui pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada 18 Oktober-18 Desember 2023 menghasilkan total transaksi USD 30,5 miliar. Capaian ini melampaui target TEI ke-38 yang ditetapkan sebesar USD 11 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Tiga negara dengan nilai transaksi tertinggi di TEI adalah India dengan total USD 7,58 miliar, Malaysia USD 6,32 miliar, dan TiongkokUSD 5,59 miliar. Ketiganya mencakup 63,9 persen dari total transaksi di TEI ke-38.

Bersamaan dengan TEI ke-38, acara Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 19-21 Oktober 2023 juga berhasil membukukan transaksi dagang yang setara dengan Rp330 miliar. Transaksi tersebut berasal dari pembeli dalam negeri dan luar negeridi antaranya AS, Korea Selatan, Prancis, Persatuan Emirat Arab, Malaysia, Oman, Lebanon, Arab Saudi, Somalia, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: