Pemkab Kukar Komitmen Kawal Pembangunan Pertanian

Panen Raya di Desa Tanjung Batu yang kini berjuluk ‘Desa Sinergi Hijau’. Dahulu areal sawah itu merupakan lahan yang sulit dikelola (HO-Kodim 0906 Kutai Kartanegara)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Demi mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kukar.

Dalam Visi dan Misi, Program Prioritas/Unggulan dan Program Dedikasi Edi-Rendi, salah satu fokusnya adalah pertanian dalam arti luas, melalui Program Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan dan Program Hilirisasi Produk Pertanian.

Diketahui, saat ini Pemkab Kukar telah menetapkan lima kawasan pertanian untuk pengembangan padi sawah, yaitu kawasan pertanian Loa Kulu-Sebulu dengan 1.520,63 hektare, Tenggarong-Loa Kulu dengan luas 1.216,71 hektare, Marangkayu dengan luas 1.082,16 hektare, Tenggarong Seberang dengan luas 1.650,05 hektare dan 2.166,71 hektare.

Keseluruhan luas dari kelima kawasan pertanian itu yakni 8.093,06 hektare yang merupakan sawah eksisting.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, fokus Pemkab saat ini dalam penanganan masalah pertanian harus tertangani secara baik dan merata di Kukar.

Info grafis niaga.asia | FOTO : niaga.asia/IND

“Untuk itu dalam mewujudkannya, Pemkab Kukar menggandeng semua unsur baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi Kaltim, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dunia usaha (swasta), perguruan tinggi dan masyarakat, petani dan nelayan akan melakukan intervensi,” kata Edi Damansyah, Sabtu 30 September 2023.

Kegiatan prioritas dalam program tersebut, di antaranya pembangunan 120 unit embung skala kecil pembangunan dan perbaikan 120 KM jalan usaha tani atau pembentukan unit usaha pertanian pada Perusda, dengan mendorong pembentukan unit usaha pertanian pada BUMDesa. Termasuk Koperasi Petani (Badan Usaha Milik Petani) untuk peningkatan areal perkebunan.

“Tahun 2022 lalu, sudah ada 14 unit embung dikerjakan. Untuk 2023 ini, akan mengerjakan 26 unit embung dengan masing-masing dana yang dialokasikan sekitar Rp 500 Juta per unit,” ucapnya.

Edi Damansyah bilang, berdasarkan data BPS Kaltim 2021 hingga saat ini Kukar masih menjadi penyumbang padi terbesar di wilayah Provinsi Kaltim dengan presentase lebih dari 45,39 persen.

“Hal ini membuat kami berkomitmen dan optimis dalam mengawal pembangunan pertanian di Kukar, demi mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan Kaltim. Terutama sebagai mitra IKN (Ibu Kota Nusantara) nantinya,” demikian Edi Damansyah. (adv)

Penulis : IND | Editor : Saud Rosadi

Tag: