NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nunukan, Asmar minta peserta advokasi kebijakan dan pendamping Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PPUG) dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) jadi penggerak pengarustuamaan gender di Kabupaten Nunukan.
“Pemerintah Nunukan sangat berharap kepada para peserta yang mengikuti kegiatan advokasi PPRG kiranaya dapat menggerakan pelaksanaan pengarusutamaan gender di instansi masing-masing tempat kerja,” ujar Asmar ketika membuka kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan PPUG dan PPRG di kantor Bupati Nunukan, hari ini, Rabu (4/09/2024).
Pelaksana kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan PPUG dan PPRG menghadirkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur, DR. Tri Wahyu Liswati, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setkab Nunukan, Abdul Munir, Kepala DSP3A Nunukan, Faridah Ariyani, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Ahmad, sebagai pembicara.
“Kegitan ini bertujuan untuk memberikan advokasi kepada pengambil kebijakan dalam rangka percepatan penyelenggaraan pengarusutamaan gender di Indonesia,” kata Asmar.
Dijelaskan, selain penyelenggaraan pengarusutamaan gender, advokasi PPRG sebuah upaya dari pemerintah dalam peningkatan pemahaman dan kompetensi sumber daya manusia terhadap perencanaan program serta penyusunan anggaran Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budgeting Statement (GBS).
Perencanaan dan penganggaran responsif gender merupakan instrumen dalam mengatasi kesenjangan akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat pembangunan bagi laki-laki dan perempuan guna mewujudkan keadilan dalam penerimaan manfaat pembangunan.
“Saya harapkan seluruh kepala perangkat daerah di Nunukan untuk meningkatkan pelaksanaan pengarusutamaan gender yang berkeadilan,” katanya.
Beberapa langkah strategi dapat dilakukan dalam pengarusutamaan gender seperti penguatan komitmen, kebijakan, kelembagaan, penguatan sumber daya manusia, ketersediaan data pilah, instrumen PPRG dan penguatan partisipasi masyarakat.
“Advokasi PPRG ini diikuti 50 peserta dari perwakilan beberapa instansi pemerintah. Tolong mereka yang hadir bisa menjadi penggerak pengarusutamaan gender di instansinya,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial
Tag: Gender