Pemkot Balikpapan Genjot Program Terpadu Penurunan Stunting

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Di periode kedua kepemimpinan Rahmad Mas’ud, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai program strategis yang menyasar semua kelompok usia, mulai dari remaja hingga balita.

Rahmad menegaskan pencegahan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup edukasi kesehatan, intervensi gizi, serta perbaikan sanitasi dan layanan kesehatan ibu dan anak.

“Kami akan memberikan perhatian penuh, tidak hanya pada balita, tetapi sejak remaja, calon pengantin, hingga ibu hamil. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat menekan angka stunting secara signifikan,” kata Rahmad Mas’ud, Kamis 6 Maret 2025.

Pemkot Balikpapan telah menyusun 13 program unggulan untuk menangani stunting. Beberapa di antaranya edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin. Kemudian pemberian suplemen zat besi dan asam folat untuk ibu hamil guna mencegah anemia dan risiko stunting pada bayi.

Selanjutnya, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita yang mengalami risiko kekurangan gizi. Lalu optimalisasi layanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pemeriksaan kehamilan rutin di Puskesmas dan Posyandu.

Upaya lainnya kampanye ASI eksklusif untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak lahir, selain itu peningkatan akses air bersih dan sanitasi untuk mencegah infeksi yang berkontribusi terhadap stunting.

Selain itu, Pemkot juga akan mengintegrasikan program pemantauan kesehatan ibu dan anak di ruang publik, seperti taman kota, serta menerapkan digitalisasi data pertumbuhan anak melalui Posyandu dan Puskesmas untuk meningkatkan akurasi pemantauan.

Kemudian kolaborasi dan peran komunitas juga diperkuat. Rahmad Mas’ud menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat sangat diperlukan. Program CSR yang berfokus pada gizi dan kesehatan anak, akan kami dorong untuk memperkuat penanganan stunting di Balikpapan,” jelasnya.

Pemkot juga akan menggalakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi dan kesehatan semakin meningkat.

Dengan berbagai program ini, Pemkot Balikpapan optimistis mampu menekan angka stunting dan mewujudkan generasi yang lebih sehat serta berkualitas di masa depan.

“Kami akan melakukan monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas program. Target kami jelas, yaitu menurunkan angka stunting dan menciptakan Balikpapan yang lebih sehat dan sejahtera,” demikian Rahmad Mas’ud.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: