TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2025 menargetkan pendapatan sebesar Rp3,067 triliun, anggaran belanja sebesar Rp3,192 triliun, dan belanja dan pembiayaan sebesar Rp125 miliar.
Prioritas penyusunan anggaran termasuk anggaran fungsi pendidikan minimal 20 persen dari belanja daerah, belanja infrastruktur pelayanan publik minimal 40 persen, serta penguatan pendanaan urusan pemerintah wajib terkait pelayanan dasar.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Dr H Suriansyah, M.AP, di Rapat Paripurna ke-19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara, masa persidangan II tahun 2024, dengan agenda penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2025, Senin, (15/7).
Sekprov juga menyampaikan, ia berharap agar semua pihak dapat terus bekerja sama dalam membangun Provinsi Kalimantan Utara, menjadikannya provinsi yang tangguh, maju, dan sejahtera.
“Semoga langkah ini menjadi fondasi yang kuat dalam menyusun APBD sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan, serta mendukung visi untuk membangun Kalimantan Utara sebagai provinsi yang tangguh, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Sekprov menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua, Wakil Ketua, dan seluruh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara atas kerjasama dan sinergi yang terjalin baik sejak awal masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur hingga saat ini.
“Semoga soliditas kita sebagai unsur eksekutif dan legislatif dapat terus terjalin erat, dan kita dapat bersama-sama mewujudkan visi ‘Terwujudnya Provinsi Kalimantan Utara yang Berubah, Maju dan Sejahtera,” terangnya.
Ia mejelaskan pentingnya tema pembangunan nasional tahun 2025, yaitu “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, dalam menyikapi isu global terkait resesi ekonomi serta isu internasional yang berdampak pada pembangunan daerah.
Dikatakannya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2025 dengan tema “Pemantapan Industri dan Perdagangan Komoditas Unggulan Daerah”.
“Perencanaan ini diarahkan pada pengembangan dan penguatan berbagai sektor industri, termasuk industri primer seperti pertanian, perkebunan, perikanan, serta industri pengolahan, ketenagalistrikan, perdagangan, jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif,”katanya.
Ekonomi Tumbuh 4,78 Persen
Pada bagian lain, mengutip laporan BPS Kaltara, Sekperov menyampaikan, ekonomi Kaltara triwulan I tahun 2024 tumbuh sebesar 4,78 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 12,80 persen, diikuti oleh sektor konstruksi 10,76 persen dan perdagangan besar serta eceran 10,17 persen.
Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan turut mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 5,01 persen dan 0,49 persen.
Menurut Sekprov, BPS juga melaporkan inflasi year on year (Y-o-Y) pada Juni 2024 tercatat sebesar 2,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,51. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan sebesar 3,28 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Tanjung Selor sebesar 1,25 persen.
“Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, termasuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau (4,78 persen), pakaian dan alas kaki (2,84 persen), serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,09 persen),”sebutnya. (adv/dkispkaltara)
Tag: APBD Kaltara