SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Salehuddin mengingatkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim perlu mengotimalkan pengelolaan situs-situs sejarah dan museum yang ada di Kaltim, serta karst Sangkulirang.

“Kalau saya lihat memang goodwill -nya belum maksimal. Itu bisa kita lihat dari beberapa tahun terakhir, porsi anggaran terkait dengan pelatihan dan pengembangan kebudayaan di Disdikbud sangat kecil,” ungkap Salehuddin kepada niaga.asia di Kantor DPRD Kaltim, Rabu (29/11/2023).

Menurut dia, seharusnya pengelolaan situs-situs sejarah dan museum diberi kekhususan atau penekanan. Museum Mulawarman itu perlu ada upaya revitalisasi. Itu bagian dari salah satu cara bagaimana memberikan perhatian kepada kebudayaan.

“Kita bisa melihat museum Mulawarman di Tenggarong, seperti tidak dapat perhatian, tak ada inovasi dan teknologi dalam pengelolaannya, seperti tak ada niat baik memajukannya,” sambungnya.

Salehuddin mengingatkan  Disdikbud tidak hanya memberikan perhatian besar pada bidang  pendidikan, tetapi bidang kebudayaan diabaikan.

“Rekomendasi dari Komisi IV sudah jelas, porsi kebijakan dan anggaran Disdikbud tidak hanya melulu untuk pendidikan, tetapi juga pada aspek kebudayaan. UPT yang mengurus kebudayaan perlu dikembangkan dan kompetensi stafnya ditingkat ” ujarnya.

Ditambahkan pula, Disdikbud di kabupaten/kota juga harus serius menangani masalah kebudayaan, termasuk mengurus situs-situs sejarah di daerah masing-masing, misalnya  menyelenggarakan pelatihan bagaimana mengurus dan merawat situs sejarah, termasuk museum.

Politisi Partai Golkar ini mengaku juga melihat ada kekurangan inovasi dalam mengurus kebudayaan.

“Saya lihat sekarang memang inovasi yang tidak berkembang. Bagaimana museum melakukan revitalisasi, sarana-prasarana, proses pengelolaannya, bagaimana barang-barangnya, saya pikir ini harus ada gerakan. Supaya generasi muda ini benar-benar memahami situs sejarah,” tandasnya.

Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: Museum