Pemprov Kaltim Setop Proyek Terowongan Gegara ‘Makan’ Area Bangunan RS Islam

Pembongkaran area bangunan RSI untuk Proyek Terowongan Samarinda disetop sementara Pemprov Kaltim (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Proyek pembangunan Terowongan Samarinda yang digagas Pemkot Samarinda, yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap kembali terhambat.

Permasalahan itu disebabkan Pemkot Samarinda akan menggunakan sebagian aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, berupa area bangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda di Jalan Gurami.

Diketahui sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik memberikan lampu hijau penyesuaian lahan RSI untuk pembangunan terowongan, yang disampaikannya secara lisan saat meninjau proyek bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun, Kamis 11 Januari 2024 lalu.

Meskipun begitu, namun saat ini Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda belum mencapai kesepakatan secara resmi terkait penggunaan sebagian aset Pemprov Kaltim, yang akan digunakan untuk pembangunan terowongan itu.

“Secara administratif, belum ada kesepakatan sejauh mana penggunaan aset milik Pemprov yang digunakan untuk pembangunan (terowongan),” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Muhammad Faisal, dalam pernyataannya, Sabtu 20 Januari 2024.

Karena belum adanya kesepakatan itu, Pemprov Kaltim pun akhirnya mengambil sikap tegas dengan menghentikan sementara proses pembongkaran sebagian pagar dan bangunan RSI terdampak proyek terowongan.

Terlebih lagi, lanjut Faisal, pihak RSI dan RS Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam sejak awal tidak dilibatkan dalam rencana pembangunan terowongan.

“Pada prinsipnya, Pemprov Kaltim mendukung demi kepentingan masyarakat. Tapi pembangunannya haruslah sesuai dengan aturan dan prosedur yang baik,” ujar Faisal.

Pembangunan terowongan yang menggunakan dua aset milik Pemprov Kaltim ini kemudian berdampak pada operasional RSJD Atma Husada Mahakam, dan rencana pengembangan RSI.

Dijadwalkan Pemprov Kaltim akan melakukan pertemuan dengan Pemkot Samarinda dalam waktu dekat, jntuk mencari solusi terbaik terkait persoalan itu.

“Senin ini kami akan melakukan pertemuan langsung terkait hal ini,” demikian Muhammad Faisal.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: