BANDUNG.NIAGA.ASIA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung penuh upaya pemulihan kualitas lingkungan dengan menghasilkan inovasi serta teknologi. Melalui inisiasi kerjasama dengan berbagai pihak, BRIN membuka peluang bersinergi untuk menghasilkan sebuah upaya untuk menciptakan sumber daya dan energi baru.
Melalui Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan informasi mengenai peluang riset bersama melalui Sosialisasi Program Manajemen Talenta dan Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN secara daring pada Rabu (25/1).
Pelaksana Harian Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) Agus Sudaryanto menyampaikan, BRIN telah menjadi satu lembaga riset tunggal yang ada di Indonesia yang terbentuk tahun 2021.
“Bersama dengan mitra kami telah menginisiasi 47 kerjasama riset dan inovasi terkait dengan lingkungan dan teknologi bersih. Kami telah bekerjasama dengan perguruan tinggi, pemerintah daerah dan industri,” jelas Agus.
Kegiatan riset di PRLTB meliputi pengendalian pencemaran, pemanfaatan pencemaran, sistem teknologi bersih yang mencakup parameter penghematan bahan, penghematan energi, air, dan penurunan limbah sampah dari produksi industri.
“Kerja sama dengan tujuan multidisipliner ilmu, karena itu kami sangat berterima kasih kepada mitra pada tahun 2022 telah menginisiasi kerjasama. Tantangannya adalah bagaimana kita mengisi kerjasama yang telah diinisiasi. Kerjasama ini menjadi tantangan tersendiri terkait dengan pembimbingan mahasiswa, magang, training, dan sebagainya,” ungkap Agus.
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh sivitas PRLTB BRIN dan juga mitra, terdapat sesi pemaparan oleh Direktorat Manajamen Talenta BRIN dan juga Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN. Direktur Manajemen Talenta BRIN, Raden Arthur Ario Lelono menyampaikan terdapat banyak program yang ditawarkan BRIN kepada sivitas BRIN dan mitra seperti mahasiswa, dosen, ataupun periset untuk sama-sama bersinergi dalam riset dan inovasi.
“Direktorat Manajemen Talenta BRIN memiliki beberapa program yang dapat dijadikan acuan dalam bersinergi untuk riset dan inovasi. Seperti misalnya Program BARISTA. Program BARISTA ini merupakan pemberian bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan riset kepada mahasiswa aktif tingkat akhir jenjang Diploma 4 dan Strata (S1, S2, S3) untuk menyelesaikan tugas akhir yang berbasis kerjasama riset di unit kerja lingkungan BRIN,” jelas Arthur.
Program yang ditawarkan oleh Direktorat Manajemen Talenta BRIN lainnya seperti Program Research Assistant yaitu program mentoring kegiatan riset berbasis kolaborasi di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian dan atau penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mahasiswa aktif D4/S1/S2/S3 guna mendukung ekosistem riset dan inovasi. Selain itu ada Program Post-Doctoral, Program Visiting Researcher, Program Degree By Research, dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, Ajeng Arum Sari, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN menyampaikan beberapa skema pendanaan riset dan inovasi yang dapat menjadi peluang kerjasama antara BRIN, dalam hal ini PRLTB, dengan mitra.
“Skema melalui kolaborasi riset dapat dilakukan sivitas BRIN dan mitra. Kolaboratif riset adalah penelitian bersama yang dilakukan oleh lebih dari satu peneliti atau tim penelitian baik di dalam institusinya maupun dengan mitra di institusi lain,” jelas Ajeng.
“Semua skema pendanaan riset dan inovasi yang ditawarkan oleh BRIN terbuka untuk semua pihak melalui seleksi yang telah ditetapkan. Skema pendanaan yang ditawarkan BRIN khusus untuk kegiatan riset tanpa birokrasi yang berbelit dan menggunakan sistem administrasi yang simpel. Semoga dapat dimanfaatkan oleh semua pihak,” tutup Ajeng.
Sumber: Humas BRIN | Editor: Intoniswan
Tag: Lingkungan Hidup