Penangangan Stunting Tahun 2024, Ini Intervensi yang Sudah Dilakukan Pemprov Kaltim

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Fitnawati. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kaltim didukung stakeholder yang ada di masyarakat, instansi lintas sektor, termasuk TNI dan Polri, terus kejar-kejaran dengan waktu, mengejar angka pravelensi stunting akhir tahun 2024 di Kaltim, apabila tidak mencapai target nasional yakni 14%, paling tidak mendekati angka 14%.

Dalam penanganan stunting ini Pemrov Kaltim melalui Dinas Kesehatan Kaltim dan instansi terkait, hampir seluruh perangkat daerah, hingga akhir September 2024 sudah melakukan intevensi sepesifik dan intervensi sensitif.

“Angka stunting di Kaltim masih naik turun, tapi sudah pada kisaran 17%,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Fitnawati, dalam Konferensi Pers bersama H Fahmi Prima Laksana, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Fitnawati, Jum’at (18/10/2024).

Konferensi Pers bersama dengan DPMPTSP dan Dinas Kesehatan Kaltim diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, HM Faisal, sekaligus menjadi moderator tanya jawab wartawan dengan narasumber di kantor Diskominfo Kaltim, diikuti puluhan wartawan dari media cetak dan online.

Menurut Fitnawati, ada 10 kegiatan yang sifatnya intevensi spesifik dilakukan Pemprov Kaltim di 10 kabupaten/kota dalam rangka menurunkan stunting. Dari 10 intervensi spesifik tersebut, sebanyak 6 kegiatan sudah dilakukan dan 4 kegiatan akan dilakukan di Triwulan IV 2024.

Enam kegiatan bersifat intevensi spesifik yang sudah dilakukan dalam mengatasi stunting di 10 kabupaten/koat di Kaltim, kata Fitnawati, yaitu; Aktivasi 50 Posyandu guna meningkatkan capaian pemantauan pertumbuhan balita; Peningkatan kapasitas 250 kader posyandu dengan 25 kompetensi dasar.

Selanjutnya, Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sebanyak 188.129 siswa; Melakukan kegiatan aksi bergizi di sekolah sebagai sarana edukasi dan peningkatan cakupan konsumsi TTD pada remaja putri; Koordinasi LS/OPD terkait untuk peningkatan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) lebih dari >50%; Melakukan pelatihan teknis terkait Konseling Pemberian Makanan Bayi Anak, Konseling Menyusui, dan Edukasi Gizi.

KIE Bangga Kencana serta Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stunting di Aula Makodam VI/Mulawarman, Balikpapan, Rabu 16 Oktober 2024. (HO-Kodam Vl/Mulawarman)

“Sedangkan 4 kegiatan yang akan dilakukan di Triwulan IV-2024 adalah; Pemberian makanan tambahan anak sekolah (produk ikan olahan) 480 paket; Fasilitasi kab/kota terkait pencatatan dan pelaporan surveilans gizi; Sosialisasi konsumsi menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) pada masyarakat, organisasi wanita (PKK), dan anak sekolah; dan Pemenuhan alat pengukur Hb untuk skrining anemia pada remaja putri dengan target 70%,” ungkap Fitnawati.

Kemudian, intervensi sensitif yang ditargetkan dilaksanakan sebanyak 9 kegiatan sepanjang tahun 2024. Hingga September 2024 telah dilakanakan 5 kegiatan dan 4 kegiatan akan dilaksanakan dalam Triwulan IV-2024 atau dalam bulan Oktober-Desember.

Lima kegiatan intervensi sensitif yang sudah dilaksanakan adalah; Peningkatan Program Pelayanan KB Pasca Persalinan; Penguatan Program pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan; Peningkatan Program calon PUS memperoleh pelayanan kesehatan.

Penguatan Program Jaminan Kesehatan Nasional telah Universal Health Coverage (UHC); dan Peningkatan program sasaran target masyarakat pemahaman yang baik tentang stunting .

Sedangkan 4 kegiatan intervensi sensitif yang akan dilaksanakan dalam tiga bulan ini, menurut Fitnawati mencakup; Pemberian makanan tambahan anak sekolah (produk ikan olahan) 480 paket; Fasilitasi kab/kota terkait pencatatan dan pelaporan surveilans gizi; Sosialisasi konsumsi menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) pada masyarakat, organisasi wanita (PKK), dan anak sekolah; dan Pemenuhan alat pengukur Hb untuk skrining anemia pada remaja putri dengan target 70%

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: