Pendangkalan di Dermaga Sei Jepun Belum Mengganggu Kapal Sandar

Dermaga Sei Jepun Nunukan. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pendangkalan akibat sedimentasi laut di sekitar dermaga Sei Jepun Nunukan tidak mengganggu kapal Feri penyeberangan antar pulau yang melayani rute Tarakan – Nunukan dan Nunukan – Sebatik untuk sandar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan Muhammad Amin mengatakan, meski tidak mengganggu kapal untuk sandar, Dishub Nunukan tetap meminta pemerintah daerah melakukan pengerukan.

“Kita usulkan ke tim anggaran Pemkab Nunukan kalau bisa tahun 2024 anggarkan pengerukan laut sekitar dermaga Sei Jepun,” kata Muhammad Amin pada Niaga.Asia, Rabu (11/10/2023).

Untuk mengatasi sedimentasi di sekitar dermaga Sei Jepun, Dishub Nunukan bersama manajemen ASDP feri KMP Manta sepakat memindahkan lokasi berlabuh kapal ke sisi kiri dermaga.

Pemindahan lokasi berlabuh kapal hanya dilakukan ketika kondisi air surut, karena saat itu  tidak memungkinkan kapal merapat. Namun begitu, jadwal pelayaran kapal tetap berjalan sebagaimana biasanya.

“Jadwal keberangkatan tetap, kalaupun ada perubahan paling jam kapal berlayar menyesuaikan pasang surut air,” bebernya.

Amin menuturkan, dermaga Sei Jepun Nunukan telah direnovasi menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2022 melalui satuan kerja Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XVII Provinsi Kaltimtara.

Berbagai perbaikan dilaksanakan oleh pemerintah pusat mulai dari pemeliharaan dermaga, perbaikan moveable bridge (MB) hingga sarana pendukung lainnya seperti mesin genset, lampu penerangan dan perbaikan jalan.

“Dermaganya sudah sangat bagus. Kalau soal pendangkalan kita usahakan secepat mencari solusi agar transportasi tetap lancar,” tuturnya.

Kinerja pelabuhan sangat tergantung dari kedalaman alur pelayaran dan kolam labuhnya. Salah satu dari penyebab pendangkalan pada pelabuhan adalah munculnya sedimentasi yang terjadi secara terus menerus dan pengendapan di suatu lokasi.

Salah satu langkah untuk mengatasi pendangkalan yaitu dengan melakukan pengerukan terhadap sedimen. Agar proses pengerukan berjalan efektif diperlukan pengetahuan tentang hidrodinamika air laut dan transpor sedimen di daerah perairan tersebut.

“Saya belum tahu berapa kedalaman air di sekitar dermaga Sei Jepun, mungkin nanti perlu tim teknis untuk mengukur kedalaman,” bebernya.

Meski pekerjaan renovasi menggunakan anggaran pusat, pengelolaan pelabuhan dermaga Sei Jepun diserahkan ke pemerintah daerah, sedangkan agen pelayanan terkait transportasi tetap dikelola oleh ASDP pusat.

Dermaga Sei Jepun sendiri melayani rute antar pulau dari Nunukan – Sebatik dan Nunukan – Tarakan yang dikelola ASDP. Adapun penyeberangan tradisional menggunakan kapal dan speedboat dikelola oleh Dishub Nunukan.

“Untuk pelayaran Nunukan – Sebatik mulai Selasa sampai Jumat, rute Nunukan – Tarakan tiap Senin dan Rabu, Tarakan – Nunukan tiap Selasa dan Kamis,” jelasnya.

Penulis : Budi Anshori : Editor : Intoniswan

Tag: