
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Kalimantan Timur (Kaltim) cenderung stagnan di kisaran 6 persen, walaupun terlihat mengalami penurunan.
Pada tahun 2023, penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Kaltim tercatat sebesar 6,11 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tapi selalu berada di bawah tingkat kemiskinan nasional.
Demikian diungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (Kaltim), DR. Yusniar Julian, SST, MIDEC dalam laporan terbarunya tentang “Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublish awal Bulan Juli 2024.
Permasalahan kemiskinan di Kaltim terus menjadi perhatian Pemerintah Daerah.
“Mengacu pada RPD Kaltim Tahun 2024-2026 yang menargetkan tingkat kemiskinan mencapai 5,55 persen pada tahun 2026, diperlukan upaya pengentasan kemiskinan yang lebih efektif, efisien, strategis dan tepat sasaran,” ujarnya.
Awal Tahun 2024 Sudah Dibawah 6 Persen
Perkembangan teranyar persentase penduduk miskin Kaltim Maret 2024, sebagaimana dirilis BPS dalam laporan resminya, Senin (1/2/2024), sebesar 5,78 persen, menurun 0,33 poin persen terhadap Maret 2023.
“Atau penduduk miskin di Kaltim jauh lebih rendah dibandingkan persentase penduduk miskin secara nasional, yakni 9,03 persen,” kata Yusniar.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebanyak 221,34 ribu orang, menurun 9,73 ribu orang terhadap Maret 2023. Secara nasional angka kemiskinan Kaltim pada posisi 7 terendah dengan angka sebesar 5,78 persen.
Angka kemiskinan terendah di Bali yakni 4,00 persen. Sedangkan yang tertinggi di Papua Pegunungan 32,97 persen. 18 Provinsi Angka Kemiskinan dibawah Nasiona dan 20 Provinsi Angka Kemiskinan diatas Nasional.
Lebih Banyak di Perkotaan
Menurut Yusniar, persentase penduduk miskin Kaltim yang tinggal di perkotaan pada Maret 2024 sebesar 4,47 persen, turun 0,21 poin persen dari Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 8,76 persen, turun 0,52 poin persen dari Maret 2023.
“Dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin Maret 2024 perkotaan turun sebanyak 3,99 ribu orang (dari 122,43 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 118,44 ribu orang pada Maret 2024),” katanya.
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 5,74 ribu orang (dari 108,64 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 102,90 ribu orang pada Maret 2024).
Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp833.955,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp590.571,- (70,82 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp243.384,- (29,18 persen).
“Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Kalimantan Timur memiliki 5,13 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp4.278.189,-/rumah tangga miskin/bulan,” ujar Yusniar.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Kemiskinan