Penduduk Samarinda Sudah 831.460 Jiwa, Samarinda Ulu Terpadat

Ilustrasi. (Foto HO/NET)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jumlah penduduk kota Samarinda menurut perkembangannya dari tahun ke tahun semakin meningkat. berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 penduduk Kota Samarinda berjumlah sebanyak 827.994 jiwa. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Samarinda bertambah 3.466 jiwa menjadi 831.460 jiwa.

Berdasarkan angka kepadatan penduduk, secara umum kepadatan penduduk kota Samarinda tahun 2021 adalah sebesar 1.158,02 jiwa/km2 . Kemudian apabila dirinci berdasarkan menurut kecamatan, terlihat bahwa Kecamatan Samarinda Ulu merupakan kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan sebesar 5.930,97 jiwa/km2 . Sedangkan kepadatan penduduk paling rendah berada di wilayah Kecamatan Palaran (289,07 jiwa/km2 ).

Adanya pertumbuhan penduduk, ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, Roosmawati, SE, MM dalam laporannya bertajuk “Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun 2021” yang dipublish November 2022,  mengakibatkan perubahan struktur umur penduduk.

“Perubahan ditandai dengan peningkatan proporsi anak usia di bawah 15 tahun dilanjutkan dengan peningkatan proporsi penduduk usia kerja dan peningkatan proporsi penduduk lanjut usia (lansia) secara perlahan,” ujarnya.

Besar kemungkinan peningkatan tingkat pertumbuhan ini sebagai dampak tingginya migrasi masuk ke Kota Samarinda. Meningkatnya pertumbuhan penduduk akan menjadi tantangan baru dimana peningkatan yang pesat dari proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada tuntutan perluasan kesempatan kerja.

Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu. Dilihat dari laju pertumbuhan penduduk tiap tahunnya, laju pertumbuhan penduduk Kota Samarinda pada tahun 2021 sebesar 0,42 persen dibandingkan tahun 2020.

Menurut Roosmawati, rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.

Bila dilihat komposisi penduduk menurut jenis kelamin penduduk laki-laki dan perempuan, rasio jenis kelamin penduduk Samarinda pada tahun 2020 sebesar 104,26. Sementara angka rasio jenis kelamin penduduk Samarinda pada tahun 2021 sebesar 103,94.

“Ini berarti bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan, ada sebanyak 104 penduduk laki-laki. Dengan kata lain, jumlah penduduk laki-laki di Samarinda lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Salah satu faktor lebih tingginya jumlah penduduk laki-laki dibanding jumlah penduduk perempuan di Kota Samarinda disebabkan adanya migrasi masuk sebagai pencari kerja berjenis kelamin laki-laki,” ungkap Roosmawati.

Ditambahkan pula, Persebaran dan Kepadatan Penduduk Salah satu indikator yang dapat digunakan dalam menentukan program-program pembangunan agar tepat sasaran adalah dengan melihat angka kepadatan penduduk.

Dari angka tersebut, dapat diketahui bagaimana persebaran penduduk kota Samarinda terkait kecamatan mana saja yang memiliki kepadatan penduduk tinggi maupun rendah. Sehingga penerapan pembangunan yang berpusat pada penduduk dapat dilakukan dengan lebih terarah.

Persebaran penduduk merupakan distribusi penduduk menurut wilayah. Adapun kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah, yang memperlihatkan rata-rata jumlah penduduk setiap kilometer persegi.

“Perbedaan tingkat distribusi dan kepadatan penduduk antarwilayah dipengaruhi oleh faktor mobilitas sosial sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi suatu wilayah,” kata Roosmawati.

Samarinda Ulu Terpadat

Persebaran penduduk Kota Samarinda pada tahun 2021, dapat dikatakan masih kurang merata. Lebih dari lima puluh persen penduduk kota Samarinda bermukim di empat Kecamatan yakni Kecamatan Sungai Kunjang (16,11 persen), Kecamatan Samarinda Ulu (15,78 persen), Kecamatan Samarinda Utara (12,85 persen), dan Kecamatan Sungai Pinang (12,76 persen).

“Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Samarinda Kota (3,87 persen),” imbuhnya.

Menurut Roosmawati, berdasarkan angka kepadatan penduduk, secara umum kepadatan penduduk kota Samarinda tahun 2021 adalah sebesar 1.158,02 jiwa/km2 . Kemudian apabila dirinci berdasarkan menurut kecamatan, terlihat bahwa Kecamatan Samarinda Ulu merupakan kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan sebesar 5.930,97 jiwa/km2 . Sedangkan kepadatan penduduk paling rendah berada di wilayah Kecamatan Palaran (289,07 jiwa/km2 ).

BPS menerangkan, migrasi dipengaruhi oleh faktor pendorong dari daerah asal dan juga faktor penarik daerah tujuan. Salah satu penyebab persebaran penduduk yang kurang merata adalah besarnya daya tarik migrasi yang ada di kecamatan padat penduduk, misalnya ketersediaan fasilitas umum dan lapangan kerja.

Dengan kata lain, migrasi penduduk cenderung terjadi ke wilayah yang merupakan pusat pertumbuhan.  Migrasi diyakini juga sebagai salah satu cara untuk keluar dari kemiskinan, dimana penduduk sebagai penyedia input faktor produksi akan mendorong peningkatan intensitas aktivitas ekonomi non pertanian di wilayah pusat pertumbuhan.

Namun di sisi lain, peningkatan kepadatan penduduk, terutama di wilayah perkotaan berpotensi menciptakan tekanan pada sumber daya alam, seperti ketersediaan lahan dalam memenuhi peningkatan permintaan hunian.

“Oleh karena itu, persebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan daya dukung lingkungan. dan perlu dilakukan langkah-langkah pemerataan fasilitas umum dan juga ketersediaan lapangan kerja untuk mendorong persebaran penduduk yang lebih merata,” ujar Roosmawati memberi saran.

Angka Beban Ketergantungan

Angka Beban Ketergantungan (dependency ratio) merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinggi persentase angka beban ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Sedangkan persentase angka beban ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Suatu wilayah yang mempunyai karakteristik penduduk muda akan mempunyai beban besar dalam investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Dalam hal ini, pemerintah harus membangun sarana dan prasarana pelayanan dasar mulai dari perawatan ibu hamil dan kelahiran bayi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, sarana untuk tumbuh kembang anak usia dini, sekolah dasar termasuk guru-guru dan sarana sekolah yang lain.

“Sebaliknya, wilayah dengan ciri penduduk tua akan mengalami beban cukup besar dalam pembayaran pensiun, perawatan kesehatan fisik dan kejiwaan lanjut usia (lansia), pengaturan tempat tinggal, dan lain sebagainya,” ucap Roosmawati.

Dampak keberhasilan pembangunan kependudukan juga tercermin pada perubahan komposisi penduduk menurut usia seperti dengan semakin rendahnya angka beban ketergantungan. Karena dengan semakin kecilnya angka beban ketergantungan akan memberikan kesempatan yang semakin besar bagi penduduk usia produktif untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan angka beban tanggungan kota Samarinda sebesar 41,37 persen. Hal ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 41-42 penduduk usia tidak produktif.

“Sementara pada tahun 2021, angka beban tanggungan penduduk berada pada posisi 40,94 persen. Artinya, setiap 100 penduduk produktif masih menanggung beban 41 penduduk tidak produktif (di bawah usia 15 tahun dan usia 65 tahun ke atas),” papar Roosmawati.

Dengan angka beban ketergantungan sebesar 40,94 di tahun 2021, kondisi penduduk usia produktif di kota Samarinda menjadi sangat potensial sebagai modal dasar yang besar untuk pembangunan. Hal ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara menyiapkan lapangan pekerjaan yang memadai sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda

Tag: