Penetrasi Makin Masif, APJII: 3,15 Juta Orang di Kaltim Gunakan Internet

Sekretaris Jenderal APJII Pusat Zulfadly Syam (kanan) sebagai narasumber utama saat penyampaian hasil survei penetrasi internet 2024 dipimpin Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal (kiri) (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pusat merilis hasil survei tahun ini ada 3,15 juta penduduk Kalimantan Timur terhubung dengan internet. Angka itu semakin meningkat tiap tahunnya, sekaligus menunjukkan penetrasi internet di Kalimantan Timur semakin baik.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal APJII Pusat Zulfadly Syam saat bicara sebagai narasumber utama dalam penyampaian Survei Penetrasi Internet 2024, yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, di Ruang Warung Informasi Etam Kaltim (WIEK) Diskominfo Kaltim, Rabu 3 April 2024.

Zulfadly mengatakan untuk tingkat penetrasi internet di wilayah Kaltim, mengalami peningkatan yang sangat baik.

Secara nasional, tingkat persentasi penetrasi internet di Indonesia 79,50 persen dengan jumlah penduduk terkoneksi internet tahun 2024 mencapai 221.563.479 Jiwa.

Tingkat penetrasi internet di Indonesia dan di Kalimantan Timur berdasarkan Survei APJII 2024 (sumber: APJII)

“Untuk jumlah pertumbuhan tingkat penetrasi Indonesia tahun 2024 sebanyak 79,50 persen, dibandingkan tahun 2018 hanya 64,80 persen,” ujar Zulfadly Syam.

Sementara, untuk tingkat penetrasi internet di Kaltim sendiri mencapai 80,63 persen. Dengan jumlah penduduk Kalimantan Timur terkoneksi internet tahun 2024 sebanyak 3.152.256 jiwa.

Kaltim menduduki posisi kedua untuk tingkat penetrasi internet se-Kalimantan (sumber: APJII)

“Artinya tingkat penetrasi internet sudah sangat baik,” jelasnya.

Penetrasi internet sendiri merupakan persentase pengguna internet terhadap populasi wilayah tertentu. Dengan tingginya tingkat penetrasi internet ini, Zulfadly bilang diperlukan juga peningkatan keamanan siber yang setara di Kaltim.

“Tujuannya agar masyarakat di Kaltim lebih wire lagi dengan kerentanan-kerentanan yang mungkin terjadi di dunia siber,” demikian Zulfadly Syam.

Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor : Saud Rosadi

Tag: