Pengambilan Air Tanah Berlebihan Berkontribusi Terjadinya Penurunan Tanah

Dipimpin Sekretaris Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati, Badan Geologi Kementerian ESDM mengkampayekan penggunaan air tanah secara lebih bijak dan bertanggung jawab di ajang Car Free Day (CFD) Jakarta. (Foto Kementerian ESDM)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pengambilan air tanah yang berlebihan di Jakarta telah mengakibatkan turunnya muka air tanah sehingga berkontribusi terhadap terjadinya penurunan tanah (landsubsidence) dan intrusi air laut.

Sekretaris Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati, mengatakan itu saat memimpin Badan Geologi Kementerian ESDM mengkampayekan penggunaan air tanah secara lebih bijak dan bertanggung jawab di ajang Car Free Day (CFD) Jakarta.

“Hari ini Badan Geologi Kementerian ESDM melaksanakan kegiatan kampanye air tanah, dimana kami memanfaatkan acara car free day di Jalan Sudirman Jakarta yang sangat terkenal. Ada sekitar 50 orang dari Badan Geologi yang membawa spanduk dan poster yang berisi kampanye penggunaan air tanah kepada masyarakat. Jadi kami jalan dan berbincang dengan masyarakat di acara car free day,” ujar Rita ditemui di tengah-tengah acara kampanye, Minggu (13/8).

Badan Geologi lanjut Rita berkomitmen untuk terus mengkampayekan betapa pentingnya air tanah untuk pembangunan yang berkelanjutan dan event-event seperti ini akan diperbanyak bukan hanya di Jakarta tetapi di kota-kota lain secara kontinyu.

Rita berharap dengan kampanye ini masyarakat dapat lebih aware betapa pentingnya penggunaan air tanah karena permasalahan air tanah di Jakarta ini merupakan persoalan bersama yang perlu mendapat perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah, kepedulian semua pihak terhadap masalah ini sangat diperlukan

“Air tanah itu sangat berharga karena terbentuknya ribuan tahun sehingga Pemanfaatannya harus sebijaksana mungkin dengan tidak merusak lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” ungkap Rita.

Menegaskan yang disampaikan Rita terkait pemanfaatan air tanah, Kepala Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) Badan Geologi, Taat Setiawan mengatakan, Jakarta dengan populasi yang sangat padat dan pembangunan yang cukup pesat tentunya akan meningkatkan pemanfaatan air tanah karena itu perlu untuk dikonservasi agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan.

Populasi masyarakat Jakarta dan pembangunan yang tumbuh secara cepat tentu akan membuat air tanah semakin dibutuhkan. Pemanfaatan air tanah yang semain besar ini harus kita pikirkan bagaimana air tanah itu dikonservasi agar pemanfaatannya bisa berlanjut untuk anak cucu kita,” kata Taat.

Konservasi air tanah adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi air tanah, agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

Pemerintah dan masyarakat dapat berperan penting dalam melakukan konservasi air tanah misalnya, Pemerintah dengan mengeluarkan regulasi yang ketat untuk pengambilan air tanah.

Air tanah tidak bisa diambil seenaknya untuk kepentingan sendiri sedangkan untuk individu atau masyarakat diimbau tidak menggunakan air tanah dengan”boros”.

“Gunakan air tanah secara hemat, membuat sumur resapan sederhana (biopori), tidak membuang sampah sembarangan dan rutin menguras septik tank yang sudah penuh,” ujar Taat.

Rangkaian kampanye bijak menggunakan air tanah di ajang CFD Jakarta mengusung tema “Think Groundwater act Responsibility” hari ini dimulai sejak pukul 06:00 WIB dengan jalan kaki bersama dengan membawa poster-poster bertema air tanah dari Kementerian ESDM menuju bundaran Hotel Indonesia dan kembali ke Kementerian ESDM.

Selain berkampanye melalu lisan dan poster, juga dilakukan kampanye menggunakan sticker lomba puzzle, talkshow dan hiburan musik.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

 

Tag: