Pengembangan Pariwisata Harus Didukung Akses dan Infrastruktur

Menuju ke Maratua belum ada penerbangan reguler melainkan melalui penerbangam carter. (Foto: niaga.asia/ Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bagaimanapun indah dan menariknya destinasi wisata yang tersebar di Kalimantan Timur, tidak akan berkembang dan didatangi wisatawan kalau tidak didukung akses dan infrastruktur yang memadai.

Menurut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi, di Kaltim ini banyak sekali destinasi pariwisata yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Namun untuk menuju destinasi itu tidak didukung akses dan infrastruktur lebih baik.

Restiawan Baihaqi menyebut contoh destinasi Pulau Derawan dan Pulau Maratua yang berada di Kabupaten Berau.

“Seluruh Indonesia bahkan dunia tahu betapa menariknya Derawan dan Maratua sebagai destinasi unggulan Kaltim. Tapi untuk menuju ke sana wisatawan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, lantaran akses ke sana terbilang sulit dan mahal,” kata Baihaqi kepada niaga.asia, Kamis 18 Mei 2023.

Akses ke sana, katanya, harus melalui jalur laut dan pesawat.

“Seorang wisatawan dari Jakarta, misalnya, ketika mau ke Derawan atau Maratua harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi daripada dia ke Labuan Bajo,” ujar Baihaqi.

Manakala melalui jalur laut, paparnya, wisatawan harus terbang ke Tanjung Redeb, Berau dulu, lalu naik speedboat ke Derawan atau Maratua dengan biaya pulang-pergi berkisar Rp 700 ribu.

“Kemudian selama berada di sana harus menginap di resort atau homestay yang berbiaya cukup tinggi,” Baihaqi menerangkan.

aa
Keindahan bawah laut Pulau Derawan, Berau. (Foto: dok/niaga.asia)

Kalaupun ada yang murah, lanjutnya, bisa naik penerbangan bersubsidi Susi Air dari Samarinda. Itu pun penerbangannya hanya pada hari Sabtu dan Senin.

“Kalau mau penerbangan dengan maskapai lain harus carter,” katanya.

Di samping ihwal akses, Restiawan Baihaqi juga mengatakan infrastruktur jalan menuju destinasi tersebut juga jadi faktor penting.

“Infrastruktur jalan perlu juga diperhatikan. Di Berau ada beberapa destinasi yang untuk mencapainya memerlukan waktu yang cukup lama, lantaran jalur darat menuju ke sana kurang memadai. Hal yang sama juga dialami destinasi di kabupaten/kota lainnya,” jelasnya lebih jauh.

Namun untuk mengatasi kendala itu, Baihaqi menyebut, Dispar Kaltim, kabupaten/kota dan para pihak lain yang berhubungan dengan pengembangan Pariwisata lainnya tidak lantas putus harapan.

“Dispar Kaltim dan para pihak lainnya senantiasa berkoordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, pusat dan daerah, serta pihak swasta agar mendukung kemudahan akses dan pengadaaan infrastruktur menuju destinasi wisata tersebut,” ucapnya.

Seraya mengupayakan akses dan infrastruktur itu, Dispar Kaltim yang didukung mitra pariwisata terus mempromosikan destinasi-destinasi Kaltim dalam berbagai kesempatan dan event-event pendukung, seperti pengembangan ekonomi kreatif dan peningkatan SDM di bidang kepariwisataan.

Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi

Tag: