Pengetap BBM di Samarinda Ditangkap, Ini Cara Kenali SPBU Milik Pertamina

Petugas melayani pengisian BBM di SPBU (Foto PT Pertamina)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Polisi menangkap Jusman, 33 tahun, tersangka kasus penyalahgunaan bahan bakar umum (BBM). Diketahui Pertalite di dalam mobil Jusman didapat dari SPBU Coco Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.

Melansir laman resmi myPertamina untuk saat ini terdapat tiga macam SPBU Pertamina berdasarkan pemilik dan pengelola, yaitu:

1. COCO (Corporate Owner Corporate Operate)
Merupakan sebuah pom bensin yang murni dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina.

2. CODO (Corporate Owner Dealer Operate)
Merupakan sebuah pom bensin yang dimiliki oleh Pertamina tetapi dikelola oleh pihak swasta.

3. DODO (Dealer Owner Dealer Operate)
Merupakan sebuah pom bensin yang dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta.

Kota Samarinda masuk dalam wilayah kerja Pertamina Patra Niaga Regional 6 Kalimantan. Di mana sebelumnya bernama Marketing Operation Regional (MOR) VI Kalimantan.

BACA JUGA :

SPBU Pertamina di Samarinda Malah ‘Dibobol’ Pengetap BBM

SPBU di Jalan Kesuma Bangsa, adalah satu-satunya SPBU yang beroperasi di kawasan itu memiliki kode 61.751.01. Awalan angka 6 menandakan regional 6 dan angka 1 setelah angka 6 berarti pom bensin tersebut merupakan kepemilikan dan dikelola Pertamina sendiri (COCO). (Sumber: myPertamina)

Terkait kasus terbakarnya mobil pengetap di Samarinda itu, polisi telah meminta keterangan pihak SPBU Kesuma Bangsa.

“SPBU sudah kita minta keterangan. Termasui orang yang mengisi (yang melayani pengisian BBM) saat itu, dan juga kamera CCTV sudah kita periksa,” kata Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda, dalam pernyataannya, Selasa 9 Mei 2023.

Petugas unit INAFIS satuan reserse kriminal Polresta Samarinda mengamankan jeriken dari dalam mobil Honda Jazz yang terbakar di area SPBU Jalan AW Syachranie, Sabtu 15 Oktober 2022 (niaga.asia/Saud Rosadi)

Warga Samarinda konsumen Pertamina sempat mengeluhkan keberadaan motor diduga pengetap BBM yang ikut antre di SPBU. Cirinya di antaranya bertangki besar di luar kewajaran untuk motor tipe tertentu.

Lantas, belajar dari kasus itu, apakah pola pengetap bergeser menggunakan mobil?

“Modus akan terus berkembang. Di mana apabila kita menemukan modus baru, pelaku akan merubah modus operandinya,” respons Ary Fadli merespons pertanyaan niaga.asia di sesi tanya jawab.

Belajar dari pengalaman mobil pengetap terbakar, Ary Fadli pun kembali mengingatkan kerja sama semua pihak.

“Agar kerja sama masyarakat, rekan-rekan pemilik SPBU, bisa lebih memberikan atensi kepada petugasnya, apabila melihat kejanggalan-kejanggalan (kendaraan yang melakukan pengisian) untuk menegur. Karena setiap pagi dan sore, ada anggota Polri terus memantau dan menjaga SPBU,” demikian Ary Fadli.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: