Pengguna BBM Subsidi di Nunukan Keluhkan Sulitnya Akses ke MyPertamina

Petugas APMS Cahaya Nunukan membantu konsumen  yang kesulitan masuk ke aplikasi MyPertamina agar dapat barcode untuk membeli BBM Sunsidi. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA  –  Pengguna BBM Subsidi berupa Pertalite dan Biosolar di Kabupaten Nunukan mengaku kesulitan mengakses aplikasi MyPertamina agar mendapatkan barcode yang bisa digunakan untuk mendapatkan BBM Subsidi di SPBU.

“Saya sudah 10 kali daftar MyPertamina tapi ditolak terus, terakhir saya hapus datanya, lalu daftar lagi malah ditolak dan diminta menunggu 14 hari baru boleh mendaftar lagi,” kata Jabar pada Niaga.Asia, Senin (14/10/2024).

Jabar menyebutkan, semua persyaratan dalam website telah dipenuhinya seperti mengupload foto Nomor Polisi (Nopol), kemudian mengupload foto KTP, foto STNK depan belakang dan foto kendaraan depan – belakang.

“Sudah saya foto semua bahkan keliling mobil, kadang setelah di upload muncul keterangan server lagi gangguan atau server sedang melakukan optimalisasi,” sebutnya.

Meski belum memiliki barcode My Pertamina, Jabar mengaku masih bisa membeli BBM jenis Pertalite di sejumlah Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Nunukan, dengan catatan segera melengkapi diri dengan MyPertamina.

Merasa kesulitan mendaftar, Jabar bersama sejumlah warga datang ke APMS Cahaya Nunukan di Jalan TVRI Nunukan untuk meminta bantuan pihak APMS mendaftar ke MyPertamina.

“Ada juga teman saya daftar satu kali langsung bisa terverifikasi, jadi kalau dibilang sulit tidak juga, tapi kadang susah masuknya,” ujarnya.

Keluhan Jabar dirasakan pula warga lainnya, terlebih bagi warga Nunukan yang sehari-hari menggunakan handphone non android atau Iphone.

Pemilik APMS Cahaya Nunukan, H. Anca memahami keluhan warga terhadap program pemerintah pusat yang mengharuskan pengguna kendaraan terutama roda empat mendaftar MyPertamina jika ingin mendapatkan BBM subsidi Pertalite dan Solar.

“Kita masih melayani pembelian BBM subsidi tanpa MyPertamina selama belum ada perintah larangan dari Pertamina,” tuturnya.

Anca menuturkan, pihak Pertamina saat ini masih memberikan waktu kepada masyarakat mendaftar MyPertamina hingga tiba waktunya diberlakukan penerapan aturanwajib menggunakan barcode saat membeli BBM Subsidi.

Selama proses pendaftaran, Anca meminta kepada petugas APMS ikut mensosialisasikan sekaligus menyampaikan kepada pemilik kendaraanbahwa wajib memiliki barcode. Jika belum memahami cara daftar bisa datang ke loket APMS.

“Ada staf APMS Cahaya Nunukan ditugaskan membantu mengarahkan cara daftar, kalau tetap belum bisa, kami bantu daftar,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: