Peningkatan Jalan di Kaltim Bisa Capai 82 Persen Akhir Tahun Ini

Ilustrasi jalan provinsi (istimewa/net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penghujung masa jabatan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, infrastruktur jalan terus mendapatkan perhatian sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan, proyek infrastruktur ruas jalan milik provinsi diperkirakan mencapai lebih dari 80 persen pada akhir tahun 2023.

“Jalan milik provinsi sudah melewati (target) RPJMD, mungkin sekarang 78 persen, dan optimis akhir tahun nanti mencapai 82 persen,” kata Fitra Firnanda, Rabu 27 September 2023.

Meski demikian Fitra berharap infrastruktur jalan itu bisa rampung 100 persen, sehingga roda ekonomi masyarakat tidak terhambat dengan akses jalan yang lebih memadai.

“Berdoa saja apa yang sedang kita upayakan ini semua demi kesejahteraan penduduk Kaltim, dan segera tuntas secepatnya,” ujarnya.

Dijelaskan, jalan adalah akses penting bagi masyarakat, terkhusus pada petani, pedagang, peternakan dan lain sebagainya.

“Pemprov masih meninjau jalan nasional yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat serta Mahakam Ulu,” lanjut Fitra Firnanda.

Fitra Firnanda juga berharap besar agar warga bisa bersabar menunggu program perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah daerah. Mengingat pekerjaan peningkatan infrastruktur jalan pasti memerlukan waktu.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji berharap, kucuran dana yang telah didapat daerah mampu memenuhi semua kebutuhan sektor pembangunan, khususnya infrastruktur jalan di kabupaten dan kota.

“Memang di dalam setiap rapat paripurna, pembahasan mengenai jalan sering disuarakan oleh anggota lainnya. Oleh karena itu kita dorong agar di perubahan ini dapat terwujud,” kata Seno.

Selain infrastruktur jalan, Seno Aji juga menyoroti kondisi infrastruktur pendidikan Kaltim yang sebagian besar sudah mengalami kerusakan.

‘Hingga sekarang DPRD berupaya memanggil dinas terkait untuk membicarakan tentang penggunaan anggaran 20 persen yang sudah dialokasikan kepada mereka, seperti apa hasilnya,” sambungnya.

Penyataan itu disampaikan Seno Aji bukan tanpa sebab, karena beberapa fasilitas pendidikan Kaltim tengah mengalami kerusakan tapi belum ada berbaikan yang dilakukan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Mungkin alangkah baiknya yang dibenahi dulu fisiknya, baru kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan lainnya. Ini juga jadi usulan penting DPRD Kaltim dalam anggaran 2024 mendatang,” demikian Seno Aji.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: