Peningkatan Kebutuhan Protein Dunia Hingga 70%

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tebe Haeru Rahayu. (Foto KKP)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Berdasarkan data FAO 2023, persentase masyarakat dunia yang mengalami kekurangan pangan meningkat dari 7,9% di tahun 2019 menjadi 9,2% pada 2022. Kondisi demikian tentunya diprediksi akan adanya peningkatan kebutuhan protein dunia hingga 70%.

Dengan demikian, akan terjadi meningkatnya permintaan ikan global berlipat ganda antara tahun 2020 hingga 2050. Permintaan tersebut nantinya akan lebih banyak dipenuhi dari produksi perikanan budidaya.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tebe Haeru Rahayu di Jakarta, Jum’at (9/2/2024).

Sebagai informasi, pasar udang global tahun 2023 mencapai USD60,4 miliar, sementara tahun 2033 diprediksi bisa mencapai USD123,8 miliar. Share ekspor udang Indonesia tahun 2022 sebesar 6,7 % dari global.

Pasar rumpur laut global tahun 2023 mencapai USD16,7 miliar, sementara tahun 2033 diprediksi bisa mencapai USD30,2 miliar. Share ekspor rumput laut Indonesia tahun 2022 sebesar 16,4 % dari global.

Nilai pasar global tahun 2023 mencapai USD13,9 miliar, sementara tahun 2033 diprediksi bisa mencapai USD21,6 miliar. Share ekspor nila Indonesia tahun 2022 sebesar 9,7% dari global.

Sedangkan potensi pasar kepiting global tahun 2023 mencapai USD879 juta, sementara tahun 2033 diprediksi bisa mencapai USD1,51 miliar. Share ekspor kepiting Indonesia tahun 2022 sebesar 1,9 % dari global. Begitu juga lobster, punya potensi pasar global tahun 2023 USD7,2 miliar.

“Share ekspor lobster Indonesia tahun 2022 sebesar 0,5 % dari global,” kata Tebe.

Sebelumnya Menteri Trenggono mengundang investor-investor dengan harapan memberi pandangan dan membangun koneksi dengan negara-negara sahabat, sehingga nantinya Indonesia bisa setara, karena produk Indonesia sangat dibutuhkan oleh negara-negara sahabat.

Selain menangkap peluang investasi, Menteri Trenggono selalu memprioritaskan tata kelola berbasis ekonomi biru untuk memastikan kelestarian ekosistem kelautan dan perikanan, menjaga agar industri di dalamnya berjalan secara berkelanjutan.

Sumber: Siaran Pers KKP | Editor: Intoniswan

Tag: