
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim bersama RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda mengadakan cek kesehatan gratis, konsultasi kesehatan gratis, serta pengobatan gratis memperingati Hari Ginjal Sedunia 2025, di halaman parkir GOR Kadrie Oening, Samarinda, Minggu 13 April 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin mengatakan, Hari Ginjal Sedunia ini diperingati setiap tanggal 13 Maret setiap tahunnya. Momen ini diharapkan menjadi peringatan untuk seluruh masyarakat Kaltim untuk lebih peduli pada ginjalnya dan menjaga dengan baik fungsi ginjal.
“Karena kalau sudah sakit susah, karena perlu waktu lama pengobatannya. Kita perlu mengelola kesehatan kita dengan manajemen faktor resiko. Salah satunya dengan melakukan cek kesehatan rutin,” kata Jaya saat diwawancarai niaga.asia di lokasi kegiatan.
Cek kesehatan gratis seperti pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Menurut Jaya masalah di keduanya bisa menjadi faktor penyebab kerusakan ginjal. Terlebih penyakit ginjal ini tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan juga usia anak.
“Dulu kita anggap bahwa ginjal ini hanya menyerang orang di atas 50 tahun. Ternyata anak-anak kita diiintai oleh penyakit ginjal juga yang sekarang menjadi marak,” ujar Jaya.
“Karena itu, suka makan asin, gula dan minyak perlu menjadi perhatian kita, agar bagaimana makanan yang masuk ini tidak menjadi penyebab dari kerusakan ginjal,” tambah Jaya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda Indah Puspitasari menerangkan, penyelenggaraan kegiatan memperingati Hari Ginjal Sedunia ini sempat tertunda karena saat itu memasuki bulan Ramadan. Meskipun begitu, antusias masyarakat yang mengikuti cek kesehatan hari ini cukup baik.

“Perayaan Hari Ginjal Sedunia ini menekankan pentingnya identifikasi faktor resiko dan pemeriksaan sederhana, yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan bapak atau ibu mengalami penyakit ginjal kronik,” kata Indah.
Ditekankan Indah, langkah preventif melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama untuk individu dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes (gula darah tinggi), kewaspadaan dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus penyakit ginjal di masa depan.
“Setiap hari kami di RSUD AW Sjahranie melakukan tindakan dialisis (cuci darah) kurang lebih 80-85 pasien,” terang Indah.
Melihat tingginya angka pasien yang melakukan cuci darah setiap harinya di RSUD AW Sjahranie, maka menjadi alarm atau peringatan bagi masyarakat Kaltim untuk lebih memperhatikan kesehatan ginjalnya masing-masing.
“Pelayanan dialisis di RSUD AW Sjahranie sangat kompleks dan rumit. Membutuhkan pelayanan yang sangat spesialis dalam hal ini pemeriksaan hemodialisa (cuci darah),” jelas Indah.
Pahmiji, 65 tahun, warga Jalan Otto Iskandardinata di Samarinda menjadi salah satu peserta pemeriksaan kesehatan gratis itu.

“Saya periksa gula darah dan tekanan darah saja. Hasilnya bagus. Pemeriksaan kesehatan gratis ini juga bagus, sehingga masyarakat Samarinda tidak perlu jauh-jauh pergi ke Puskesmas maupun klinik untuk melakukan cek kesehatan,” kara Pahmiji.
Miji berharap cek kesehatan gratis untuk masyarakat ini dapat diadakan rutin, sehingga masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatannya.
“Saya jarang cek kesehatan, kalau sakit aja. Kadang tangan sering kesemutan, terus dibilangin tadi jangan makan berserat itu bisa jadi penyebab asam urat,” demikian Pahmiji.
Dengan adanya cek kesehatan gratis hari ini, diharapkan menjadi langkah awal untuk mencegah penyakit gagal ginjal di masyarakat.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: GinjalKesehatanSamarinda