Penyelidikan Terbakarnya Pabrik Nikel PT KFI Tewaskan WNA China Libatkan Puslabfor Polri

Gambar dari tayangan video memperlihatkan awal api saat berkobar di pabrik smelter nikel PT KFI di Pendingin, Sangasanga, Kutai Kartanegara, Rabu 11 Oktober 2023 (istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri cabang Surabaya dijadwalkan ke lokasi pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) di Sangasanga, Kutai Kartanegara, Jumat (13/10) besok, untuk melakukan penyelidikan.

Pabrik smelter nikel itu terbakar Rabu (11/10) sore, dan menewaskan seorang pekerja berkewarganegaraan China.

“Ya, besok tim dari Puslabfor Polri Surabaya lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kamis (12/10) sore.

Yusuf menyebut, saat ini kepolisian masih melakukan proses penyelidikan di lokasi kebakaran. Kurang lebih lima orang saksi juga telah dimintai keterangan. Mulai dari sekuriti, pekerja, dan juga dari pihak perusahaan.

“Selama proses penyelidikan, aktivitas di pabrik diistirahatkan dulu. Pekerja juga belum berani masuk ke dalam lokasi karena hawanya masih hangat,” ujar Yusuf.

Baca jugaPabrik PT KFI Terbakar, Satu WNA China Luka Bakar 95% Dirawat di Samarinda

Dari penyelidikan sementara, sebelum peristiwa nahas itu, di lokasi cerobong pabrik yang berfungsi untuk mengalirkan batu bara ke tungku pembakaran, terdapat percikan api yang terbakar. Lokasinya sendiri terpisah dari pabrik utama.

“Karena ada percikan api maka kedua korban yang salah satunya sudah meninggal dunia dan satu luka bakar berusaha melakukan pemadaman. Namun ada ledakan dan api membesar, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan,” jelas Yusuf menegaskan.

Korban yang meninggal dunia adalah Ji Ler, 45 tahun, WNA China, dan divisum di RS Bhayangkara Balikpapan. Kemudian korban luka bakar Cu Weiqiang, 41 tahun, juga WNA China, menjalani operasi di RSUD AW Sjachrani Samarinda.

“Sambil kita berkoordinasi dengan Kepala Kantor Imigrasi untuk menghubungi Konjen (Konsulat Jenderal) yang ada di Jakarta dan keluarganya. Apakah nanti korban dimakamkan di sini atau dikirim ke negaranya,” demikian Yusuf Sutejo.

Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi

Tag: