
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menggelar pertemuan antar pengelola brigade pangan dalam rangka mempercepat swasembada pangan di wilayah perbatasan Indonesia.
“Kita sudah membentuk brigade pangan dan saat ini sedang dilakukan penguatan fungsi dari brigade dalam meningkatkan kebutuhan pangan,” kata Kepada DKPP Nunukan, Muhtar Jumat (14/02/2025).
Pertemuan yang digelar di Hotel Laura Nunukan dihadiri Tenaga Ahli Menteri Pertanian (Menpar) Produksi Pertanian, Muh. Arsyad, Kepala Pusat Pertanian Menpar, Inneke Kusumawati, Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kaltimtara dan para widyaiswara di lingkungan Menpar.
Muhtar menerangkan, ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional dan daerah. Kabupaten Nunukan yang berada di perbatasan Indonesia memiliki potensi besar di sektor pertanian.
“Tidak hanya pertanian, Nunukan memiliki prospek cerah di sektor perkebunan dan perikanan, Itu semua harus memanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal maupun regional,” sebutnya.
Dia melanjutkan, pertemuan pengelolan brigade pangan merupakan langkah awal penting untuk memastikan kesiapan dari seluruh pihak terkait dalam menjalankan program brigade pangan di tahun 2025.
Untuk itu, perlu adanya kolaborasi antar lintas sektor termasuk organisasi kepemudaan sebagai akselerasi program brigade pangan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di Nunukan
“Keterlibatan generasi muda menjadi salah satu kunci keberhasilan program brigade pangan menghadapi tantangan di masa mendatang,” ucapnya.
Brigade pangan tidak hanya menjadi solusi meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis pertanian modern yang memberdayakan generasi muda dengan mensinergikan antara teknologi dan semangat.
Hadirnya generasi muda dengan membawa inovasi terbaru diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi menuju swasembada pangan di masa depan.
“Brigade pangan harus siap menjadi motor penggerak ekonomi dengan fokus pada kolaborasi dan komitmen guna mencapai tujuan bersama yaitu mewujudkan Nunukan maju sejahtera,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pertanian Menpar, Dr. Inneke Kusumawati menyebutkan kabupaten Nunukan merupakan daerah potensi dalam upaya pemerintah meningkatkan dan mendorong pangan di wilayah Kalimantan Utara.
“Kita coba mengoptimalkan semua lahan – lahan. Dari itulah muncullah Program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA)
OPLA sendiri adalah program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan rawa sebagai sumber produksi pangan strategis.
“Tujuannya OPLA di Kalimantan Utara untuk meningkatkan produktivitas lahan rawa sebagai mendukung swasembada pangan nasional,” bebernya.
Inneke menjelaskan, brigade pangan beranggota 15 orang yang kemudian diberikan bantuan kelengkapan Alat Mesin (Alsin) dan tentunya ada persyaratan harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan Alsin.
Kepemilikan lahan yang sah dan memiliki Surat Keputusan dikeluarkan kepala desa menjadi syarat mutlak bagi brigade pangan dalam mendapatkan bantuan Alsin.
“Tiap brigade pangan akan mengelola lahan 200 hektar. Luasan lahan diatur agar pengelolaannya menjadi lebih terstruktur,” terangnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Pertanian