Perdana 2023, Sebanyak 11,9 Ribu Ton Cangkang Sawit Kaltim Diekspor ke Jepang

Cangkang sawit atau yang dikenal dengan sebutan palm kernel shell dari kaltim sebelum diekspor ke Jepang diperiksa Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Selasa (14/2/23). (Foto  Balai Karantina Pertanian Balikpapan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Untuk pertama kalinya di tahun 2023, Balai Karantina Pertanian Balikpapan kembali memfasilitasi ekspor sebanyak 11,9 ribu ton cangkang sawit atau yang dikenal dengan sebutan palm kernel shell senilai Rp 22,2 miliar ke Saiki, Jepang.

Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby mengatakan itu usai melakukan pengawasan terhadap perlakuan fumigasi terhadap cangkang sawit yang akan diekspor tersebut,  hari ini, Selasa hari ini (14/2).

“Fumigasi dilakukan untuk membebaskan media pembawa (cangkang sawit) dan alat angkutnya dari organisme pengganggu tumbuhan,” katanya.

Tindakan karantina yang dilakukan sebelum cangkang sawit diekspor antara lain pemeriksaan fisik dan administrasi, pengawasan fumigasi serta pemeriksaan alat angkut.

Ia berharap ke depannya semakin banyak ekspor dari komoditas pertanian unggulan lainnya yang ada di wilayah Kalimantan Timur.

“Karantina Pertanian Balikpapan tentunya selalu siap melayani dan memberikan asistensi kepada masyarakat yang hendak melakukan ekspor”, pungkas Akhmad.

Untuk diketahui, cangkang sawit berguna sebagai bahan bakar Boiler, yakni mengubah limbah menjadi uap yang dapat menggerakan mesin turbin. Selain itu, berfungsi pula untuk mengoperasikan segala mesin yang berbasis uap. Tekanan api yang dihasilkan juga lebih memiliki tingkat daya panas yang maksimal dan lebih besar.

Sementara limbah sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak yaitu berupa pelepah dan daun, serta bungkil inti sawit. Pelepah sawit merupakan pakan dengan serat tinggi namun protein rendah. Daunnya memiliki kandungan serat lebih rendah dan proteinnya lebih tinggi.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: