Periode 1971-2022, Angka Kematian Bayi di Kaltim Turun 85 Persen

Angka kematian bayi di Kaltim  dalam 50 tahun terakhir turun 85 persen. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022), penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)  lebih dari 85 persen. Sedangkan Mortalitas Kaltim turun tajam, dari 104 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 15-16 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2022.

“Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI membuat bayi semakin mampu bertahan hidup,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, mengutip Susenas 2020-2022 dalam laporan BPS Kaltim; “ Hasil Long Form Sensus Penduduk2020 Provinsi Kaltim” yang dilaksanakan tahun 2022 dan dipublish Bulan Februari 2023.

Sumber: BPS Kaltim

Long Form SP2020 yang dilaksanakan pada tahun 2022, merupakan bentuk dukungan Badan Pusat Statistik dalam program Prioritas Nasional (PN) 3, yaitu Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing

Yusniar merinci, terdapat 15-16 kematian bayi (usia di bawah satu tahun) per 1000 kelahiran hidup. Terdapat 2-3 kematian anak berusia 1-4 tahun per 1000 kelahiran hidup. Setiap 1000 kelahiran hidup di Kalimantan Timur, sekitar 18 orang di antaranya tidak dapat berhasil mencapai umur tepat lima tahun.

Sumber: BPS Kaltim

BPS juga melaporkan,  terdapat 177 kematian Ibu (perempuan pada saat hamil saat melahirkan atau masa nifas)  per 100.000 kelahiran hidup.

“Angka Kematian Ibu di Kaltim merupakan yang terendah dibandingkan provinsi lain di pulau Kalimantan,” ungkap Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: