Periset PRTTG Telah Melakukan Pengembangan Mie Berbasis Jagung dan Sorgum

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) dan PT. Sedana Panen Sejahtera terkait dengan kerja sama pengembangan teknologi ekstrusi untuk produk mie non terigu berbasis sorgum. (Foto BRIN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pusat Riset Teknologi Tepat Guna Badan Riset dan Inovasi Nasional ((PRTTG  BRIN) core-nya adalah pengembangan peralatan, sedangkan concernnya adalah menghasilkan produk riset untuk ketahanan pangan yang berbasis bahan lokal.

Periset PRTTG telah melakukan pengembangan terkait mie jagung dengan penambahan bahan-bahan lainnya dengan teknologi ekstruder pada teknologi ekstruksi yang sudah dikembangkan dengan perolehan hasil mencapai pada generasi kelima.

Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) BRIN, Achmat Sarifudin mengatakan hal itu pada

seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) dan PT. Sedana Panen Sejahtera, Subang, Kamis (31/8). PKS dilakukan terkait dengan kerja sama pengembangan teknologi ekstrusi untuk produk mie non terigu berbasis sorgum.

“Saya menyambut baik pertemuan ini dan menyampaikan, bahwa pertemuan antara PRTTG dengan PT. Sedana Panen Sejahtera merupakan lanjutan pertemuan sebelumnya secara luring, hingga pada hari ini terjadi kesepakatan untuk melakukan penandatanganan PKS,” kata Achmat.

Lebih lanjut, ia menyampaikan periset PRTTG mencoba melakukan pengembangan ekstruksi penelitian untuk kebutuhan energi yang lebih kecil dan cocok dengan kebutuhan UMKM.

“Pada komoditas lainnya dapat digunakan untuk membuat mie non terigu. Saat ini periset PRTTG melakukan riset pengembangan pada sorgum, cassava, dan riset pengembangan mie shirataki melalui modifikasi pada peralatan,” tambahnya.

Sementara Novan Satrianto selaku Direktur PT. Sadana Panen Sejahtera menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan uji coba pembuatan mie non terigu, dimana tim periset berkeyakinan bahwa  menjadi salah satu sumber makanan alternatif di dunia, sebagai konsumen mie terbesar kedua di dunia setelah negara China adalah negara Indonesia, ungkap Novan.

Lebih lanjut Novan menjelaskan, PT Sedana Panen Sejahtera memiliki mitra pembuatan produksi mie non terigu dan mitra di bidang peternakan. Di bidang peternakan, dimana performance disesuaikan antara formulasi pakan, hijauan sorgum, dan hijauan rumput pakcong. Kegiatan formulasi dibuka pelatihannya oleh PT. Sadana Panen Sejahtera dan disambut baik masyarakat peternak.

Novan mengatakan dari pemaparan periset PRTTG hari ini maka PT. Sedana Panen Sejahtera mendapat gambaran lebih jelas terkait production cost, gambaran penyediaan bahan baku untuk memperoleh harga affordable yang kompetitif, gambaran efisiensi kapasitas menyesuaikan pada produk petani, dan gambaran menyesuaikan pada mesin ekstruder.

“Dari gambaran yang didapatkan hari ini, kami dari pihak PT. Sadana Panen Sejahtera semakin optimis dan jelas terkait program penandatanganan PKS hari ini, harapan kami semoga dapat diimplementasikan baik dan lancar minimal pada program/kegiatan dalam satu tahun kedepan,” pungkas Novan.

Sumber: Humas BRIN | Editor: Intoniswan

Tag: