SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPw BI Kaltim) menggelar program Bimbingan Teknis Penyelia Halal dalam rangka Fasilitasi Sertifikasi Halal Rumah Potong Unggas (RPU) selama dua hari mulai 3 hingga 4 Juli 2024 di Hotel Fugo Kota Samarinda.
“Kegiatan ini dalam rangka memperkuat ekosistem halal dan pengembangan ekonomi syariah di Kaltim,” kata Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Bayuadi Hardiyanto saat membuka Bimtek, Rabu (3/7/2024).
Turut hadir di pembukaan Bimtek Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Direktur LPPOM, Direktur bidang infrastruktur ekosistem syariah KDEKS Kaltim, Dinas Peternakan Bontang, Ketua DPW Juleha Kaltim serta RPU se-Kaltim.
Dalam sambutannya, Bayuadi Hardiyanto menginformasikan besarnya potensi Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah, dimana memiliki populasi penduduk muslim terbesar ke-2 di dunia dengan tingkat konsumsi produk halal tertinggi di dunia dengan persentase hingga 11,34%.
“Sebagai upaya memperluas Halal Value Chain, salah satu strategi yang akan dilakukan adalah dengan memperkuat sisi hulu melalui penyediaan bahan baku halal yang berkualitas pada rumah potong hewan,” katanya.
Sebagai program penguatan ekosistem halal, kegiatan Bimbingan Teknis Penyelia Halal dalam rangka Fasilitasi Sertifikasi Halal Rumah Potong Unggas diharapkan dapat meningkatkan jumlah RPU yang tersertifikasi halal sehingga pelaku UMKM produk makanan berbahan baku daging ayam dapat mudah memperoleh daging ayam yang teruji kehalalannya.
Sebelumnya KPw BI Kaltim telah memfasilitasi Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal yang diikuti oleh 16 juru sembelih dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Kaltim.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Fahmi Himawan, menyampaikan apresiasi konsistensi Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan syariah khususnya penguatan ekosistem rantai nilai halal di Kaltim.
“Tantangan peningkatan jumlah penduduk seiring dengan hadirnya IKN, akan berdampak terhadap pasokan daging sehingga perlu peningkatan jumlah RPU dan TPH yang mampu memasok produk daging yang halal,” katanya.
Harapannya produk-produk yang dihasilkan di Kaltim mampu memenuhi standar nasional dan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan dengan benar, Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Selain itu, sertifikasi halal dinilai bukan lagi sekedar persyaratan hukum tetapi juga menjadi nilai tambah yang memberikan daya saing signifikan bagi produk produk UMUM.
Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelia Halal Rumah Potong Unggas merupakan hasil sinergi dan kolaborasi dengan LPPOM MUI. Pelatihan akan berlangsung selama 2 (hari) yang memuat terkait aspek-aspek teknis dan manajemen RPU yang sesuai dengan syariat Islam sebagai modal awal bagi RPU untuk mendapatkan sertifikasi halal.
Harapan dari adanya Bimtek ini, RPU halal nantinya dapat memperluas pasar dan memberikan rasa aman kepada masyarakat Kaltim untuk mengkonsumsi produk sembelihan unggas halal. Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan kolaborasi untuk mendukung ikhtiar pengembangan ekonomi syariah di Kaltim.
Sumber: Siaran Pers BI Kaltim | Editor: Intoniswan
Tag: Sertifikasi Halal