Perluas Pabrik, Daihatsu Investasi Rp2,9 Triliun

Pabrik baru Karawang Assembly Plan 2 (KAP2) PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) di Kawasan Industri Suryacipta. (Foto Istimewa)

KARAWANG.NIAGA.ASIA – Pemerintah, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) yang memperluas pabriknya dengan investasi sebesar Rp2,9 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal itu dalam sambutannya saat meresmikan pabrik baru Karawang Assembly Plan 2 (KAP2) PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) di Kawasan Industri Suryacipta, Kamis (27/2).

Menperin juga mengapresiasi perusahaan prinsipal Daihatsu Motor Co., Ltd. yang telah memberikan kepercayaan kepada PT ADM sebagai basis produksi Daihatsu di luar Jepang.

“Investasi sebesar Rp2,9 Triliun ini memperlihatkan keyakinan terhadap potensi dan prospek Indonesia sebagai hub industri otomotif global,” ujarnya.

Dengan perluasan investasi ini, PT ADM telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan industri otomotif nasional. Selain itu, PT ADM juga semakin menegaskan posisinya sebagai manufaktur otomotif terbesar di Indonesia, dan pabrikan Daihatsu terbesar di luar Jepang.

Melalui perluasan pabrik baru ini, Menperin mengharapkan PT ADM terus mendukung kebijakan local content atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sehingga PT ADM akan lebih banyak melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia sebagai bagian dari supply chain.

Sebagai bagian dari sinergi dengan program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan memperkokoh posisi Indonesia dalam industri otomotif global, Kemenperin terus mendukung peran PT ADM dalam menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan dan pengembangan teknologi terbaru yang lebih efisien dan berdaya saing.

“Pada dasarnya semua teknologi berlomba-lomba mengarah kepada terciptanya teknologi otomotif yang lebih ramah lingkungan. Kemenperin memberi peluang untuk semua jenis otomotif untuk berkembang menyesuaikan preferensi pasar, dengan catatan sama-sama berkomitmen bahwa produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan,” Menperin menekankan.

Menperin meyakini, kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dapat memperkuat industri otomotif nasional dan memperluas pengaruhnya di pasar dunia. Apalagi, Indonesia memiliki jumlah penduduk mencapai 281 juta jiwa (BPS,2024) dan memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang stabil, serta berupaya menjadi 10 besar ekonomi yang artinya bisa menaikkan daya beli masyarakat.

“Sekarang rasio kepemilikan mobilnya hanya berkisar 99 unit/1.000 orang. Artinya, potensi pasar bagi sektor otomotif di dalam negeri masih sangat besar.,” ujarnya.

Kemenperin mengharapkan perusahaan otomotif dapat mempertimbangkan kemungkinan melakukan penyesuaian harga dan bersedia mengurangi margin keuntungan untuk meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan potensi pasar ini.

Untuk mendukung industri otomotif tetap tumbuh dan kembali rebound, Pemerintah menerbitkan berbagai macam kebijakan yang diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, menarik investasi, dan menggerakkan sektor otomotif untuk mendukung transisi hijau.

“Sekali lagi, semoga peresmian pabrik baru ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong kemajuan industri otomotif Indonesia yang lebih inovatif, modern, dan berkelanjutan,” pungkas Menperin.

Tag: