Permintaan Batubara Alami Perlambatan, Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Tertahan

Foto Ilustrasi.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perlambatan permintaan batubara global, salah satu faktor penahan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan II 2024. Pada triwulan II 2024, Kaltim mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85% (yoy), atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 7,6%.

“Meskipun angka tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,26% (yoy), namun ekonomi Kaltim tetap tumbuh lebih tinggi dibandingkan ekonomi nasional yang tumbuh 5,05% (yoy) dan regional Kalimantan yang tumbuh 5,22% (yoy), dimana keduanya juga mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalam laporan Perekonomian Provinsi Kaltim Bulan Agustus 2024 yang dipublish, Rabu (4/9/2024).

Menurut Budi, faktor utama penahan pertumbuhan ekonomi Kaltim ialah perlambatan pada Lapangan Usaha (LU) Pertambangan seiring produksi batubara yang melambat didorong perlambatan permintaan batu bara global.

“Perlambatan permintaan batu bara tersebut juga menjadi faktor tertahannya kinerja net ekspor Kaltim, di tengah meningkatnya impor, terutama impor bahan baku dan barang konsumsi,” terangnya.

Sementara itu, berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan infrastruktur penunjangnya mendorong LU Konstruksi tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

“Pertumbuhan  LU Konstruksi tersebut yang notabene memegang andil pertumbuhan tertinggi kedua menjadi faktor penahan perlambatan ekonomi Kaltim lebih dalam pada. Hal tersebut juga sejalan dengan kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menyumbangkan andil tertinggi kedua dari sisi pengeluaran yang terutama didorong oleh peningkatan penanaman modal dari investor domestik (PMDN),” pungkas Budi.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: