Pernyataan Sikap Para Seniman Indonesia Menguatkan Keberanian MK

Butet Kartaredjasa, salah satu penggagas pernyataan ‘Seniman Menjaga dan Merawat Demokrasi dan Konstitusi’ yang dipublikasikan hari ini, Rabu 20 Maret 2024 (Foto: Hamdani/niaga.asia)

YOGYAKARTA.NIAGA.ASIA – Hari Rabu, 20 Maret 2024, bertepatan dengan diumumkannya residen-Wakil Presiden 2024-2029 terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berkaitan itu, 260 lebih para seniman dari seluruh Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap.

Pernyataan sikap seniman yang berjudul ‘Seniman Menjaga dan Merawat Demokrasi dan Konstitusi’, menurut salah satu penggagasnya Butet Kartaredjasa bertujuan untuk mengingatkan bahwa ada kejahatan demokrasi dan konstitusi dalam Pemilu 2024 ini.

“Ada kecurangan yang brutal. Ada ketidakpantasan etis dan moral yang tampil telanjang,” tandas Butet kepada niaga.asia.

Maka, ujar Butet, para seniman mengingatkan banyak pihak yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kita sepakat memberikan dukungan kepada MK supaya para hakimnya punya keberanian menegakan demokrasi untuk menyelamatkan bangsa dan negara,” ujar dia.

Pernyataan yang didukung sejumlah seniman terkenal seperti Slamet Rahardjo, Riri Reza, Yudistira AMN Massardi, Cak Lontong, Muhammad Sobary dan lainnya, termasuk empat seniman Kaltim, Syafril Teha Noer, Hamdani, Wawan Timor, Sahabudin Pance dan Dedi Nala Arung, berisi beberapa ihwal.

Pernyataan sikap seniman (istimewa)

Dipaparkan dalam pernyataan itu, syarat utama dalam proses berdemokrasi ialah penegakkan aturan yang dijalankan dengan prinsip kejujuran dan berkeadilan.

Tanpa kejujuran dan jauh dari keadilan, hanya akan memunculkan kecurigaan yang berkepanjangan dan justru mengganggu stabilitas nasional.

Membongkar praktik-praktik kecurangan yang mencederai demokrasi adalah tanggung jawab semua pihak, terutama para penegak hukum. Kepastian hukum penting, tetapi kepercayaan publik pada produk-produk hukum jauh lebih penting. Itu harus dilakukan oleh MK. Demikian bunyi pernyataan pada alinea lainnya.

“Para seniman dan pekerja kreatif mendukung penuh segala upaya penegakkan demokrasi dan konstitusi melalui MK. Sebab bagi kami pengkhianatan terhadap demokrasi dan konstitusi adalah ancaman konkret terhadap kebebasan berpendapat dan berekpresi. Padahal hanya itu modal utama kekaryaan kami,” tulis pernyataan itu.

Di akhir pernyataan itu diserukan untuk terus berjuang, berjuang dan berjuang.

“Kami tidak akan kapok berjuang. Tidak kapok menjadi Indonesia!”

Penulis : Intoniswan | Editor : Saud Rosadi

Tag: