Perpustakaan SMA Negeri 2 Tanah Grogot Kekurangan Buku Fiksi

Kepala Perpustakaan SMA N 2 Unggulan Tanah Grogot Kabupaten Paser, Hamid Hasnan, SE. (Foto Luthfi/Niaga.Asia)

PASER.NIAGA.ASIA – Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Unggulan Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, hanya memiliki 200 lebih buku fiksi. Sedangkan buku non fiksi atau buku pelajaran, berjumlah sekitar 10.000 eksemplar.

Kurangnya buku fiksi ini, menyebabkan pengunjung perpustakaan sekolah hanya berkisar 200 pelajar setiap harinya. Padahal, buku fiksi yang terbagi menjadi buku dongeng, cerita pendek, novel, dan roman lebih diminati kalangan pelajar.

“Pengunjung perpustakaan setiap harinya mencapai 200 lebih. Tapi hanya untuk meminjam buku pelajaran. Siswa-siswi bisa dikatakan jarang membaca buku di perpustakaan, karena kurangnya koleksi buku fiksi,” kata Kepala Perpustakaan SMA N 2 Unggulan Tanah Grogot Hamid Hasnan, S.E, Rabu (26/7/2023).

Sejumlah buku fiksi tersebut, merupakan buku hibah dari para pelajar kelas XII yang lulus. Saat mereka mengambil ijazah diwajibkan membawa buku fiksi dan dihibahkan ke perpustakaan sekolah.

“Kami berharap ada bantuan penambahan buku fiksi. Baik dari pemerintah maupun dari swasta,” harap Hamid yang sudah mendapatkan sertifikat kepala perpustakaan pada tahun 2021 lalu.

Hamid menambahkan, bahwa dirinya saat ini dibantu tiga orang untuk mengelola perpustakaan sekolah. Yaitu pelayanan teknis Afriyanti, A. Md., Pust, pelayanan pemustaka Jumriyah, dan teknik informasi dan komunikasi (TIK) Awang Fauzy Rachmat, S. Kom.

Perpustakaan SMA N 2 Unggulan Tanah Grogot, Kabupaten Paser. (Foto Luthfi/Niaga.Asia)

Dirinya beserta rekan kerjanya, mengaku memerlukan pelatihan dan juga studi tiru. Hal ini tentu untuk menambah wawasan untuk mengelola perpustakaan yang baik.

“Sejauh ini, kami belum mengikuti pelatihan perpustakaan. Kami berharap Pemkab Paser atupun Pemprov Kaltim, agar bisa lebih sering membuat pelatihan perpustakaan,” harapnya.

Pelatihan dan studi tiru perpustakaan sangat diperlukan pustakawan. Supaya pustakawan bis menambah wawasan dalam mengelola perpustakaan yang lebih baik. Serta bisa berinovasi untuk meningkatkan minat pelajar untuk lebih banyak berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Muhammad Luthfi | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: