Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Kalimantan Aman Buat Iduladha

PT Pertamina Patra Niaga regional Kalimantan memastikan stok BBM dan LPG terpenuhi jelang Idul Adha 1445 H (HO-Pertamina)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — PT Pertamina Patra Niaga regional Kalimantan memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG akan terpenuhi menjelang Hari Raya Iduladha 17 Juni 2024 mendatang, sebagai bentuk komitmen dalam pemenuhan kebutuhan energi di seluruh provinsi di Kalimantan.

Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, diperkirakan akan ada peningkatan konsumsi sebesar 1,9 persen untuk BBM jenis Gasoline (Pertamax Series dan Pertalite), 3,1 persen untuk BBM jenis Gasoil (Dex Series dan Solar), dan 3,8 persen untuk LPG.

“Kenaikan tersebut merupakan prognosa kami berdasarkan peningkatan di tahun sebelumnya. Dari sisi stok, Pertamina memiliki ketahanan hingga 11 hari untuk BBM dan 3-5 hari untuk LPG. Jumlah stok ini akan terus ditambah melalui rantai suplai yang berjalan saat ini,” kata Arya dalam keterangan tertulis, Selasa 11 Juni 2024.

Untuk wilayah Kalimantan Timur, Pertamina memperkirakan kebutuhan harian saat Iduladha mencapai 2.242 KL (kiloliter) untuk BBM jenis Gasoline, 753 KL untuk BBM jenis Gasoil, dan 538 MT (Metrik Ton) untuk LPG.

Armada truk pengangkut BBM Pertamina (HO-Pertamina)

“Jumlah ini naik 2,6 persen untuk BBM jenis Gasoline, 1,1 persen untuk BBM jenis Gasoil, dan 5,6 persen untuk LPG dibandingkan penyaluran harian normal. Stok di wilayah Kalimantan Timur dipastikan aman selama dan setelah Iduladha 1445 H,” ujar Arya.

Pertamina juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau membeli berlebihan, dan tidak menggunakan BBM serta LPG bersubsidi yang diprioritaskan bagi warga kurang mampu.

“Permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah penggunaan BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran. Pertamina terus menjalankan program subsidi tepat, agar penyaluran BBM dan LPG bersubsidi sampai kepada mereka yang berhak. Saat ini, pembelian BBM menggunakan QR code (kode pindai) dan LPG menggunakan KTP (NIK). Diharapkan masyarakat yang mampu secara ekonomi tidak membeli BBM dan LPG bersubsidi,” tegas Arya Yusa Dwicandra.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: