Pertamina Tingkatkan Skill Membatik Difabel Balikpapan untuk Bersaing di Pasaran

Peningkatan skill membatik bagi para difabel oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. (Foto: HO-PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Permadani (Pertamina Membatik Bersama Disabilitas Inovasi), PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mendukung peningkatan kemampuan (skill) membatik bagi para difabel di Integrated Terminal (IT) Balikpapan.

Kelompok Permadani, yang terbentuk pada awal tahun 2023, telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam seni membatik. Namun, persaingan pasar yang ketat menuntut mereka untuk terus meningkatkan kualitas dan karakteristik produk yang dihasilkan.

Menyikapi hal ini, Pertamina IT Balikpapan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas (upskilling) bagi kelompok Permadani dalam beberapa sesi yang dimulai 10 Juli 2024 lalu.

Pertamina IT Balikpapan melaksanakan pelatihan menggambar motif batik, dengan tujuan agar Permadani memiliki motif batik khas mereka sendiri dan dapat memperoleh hak cipta. Setelah sesi menggambar, pelatihan dilanjutkan dengan mencanting, mewarnai, hingga tahap pencucian batik.

Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan mengatakan, pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan aktif dan mandiri.

Peningkatan kemampuan skill membatik ini agar produk yang dihasilkan bisa bersaing di pasaran (HO-Pertamina Patra Niaga)

“Program yang kami susun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dengan tetap berpegang pada pengembangan pilar sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola,” kata Arya, Selasa 16 Juli 2024.

Kelompok Permadani mendapatkan banyak tips dan trik baru selama pelatihan. Misalnya, penggunaan pewarna akhir (water glass), yang tidak memerlukan tambahan air sehingga hasilnya tidak luntur, serta proses pencucian batik yang tidak meninggalkan lilin pada kain.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kelompok dapat lebih aktif dan inovatif dalam memasarkan batiknya. Sehingga teman-teman disabilitas dapat memiliki karya yang bersaing di pasar, dan meningkatkan kemandirian individu maupun kelompok,” tambah Arya.

Program ini dirancang untuk membentuk kelompok Permadani yang lebih kompetitif di pasar batik. Pertamina berharap, melalui program Permadani kelompok disabilitas dapat terus mengembangkan kreativitas mereka.

“Tujuannya agar mampu bersaing di pasar yang semakin ketat, dan mendapatkan pengakuan atas karya mereka,” demikian Arya Yusa Dwicandra.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: