Pertanian di Kutai Kartanegara Terus Berproses dan Berprogres

Salah satu kawasan pertanian di Kelurahan Bukit Biru (Foto: istimewa)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Pengembangan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berproses dan berprogres. Berbagai langkah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), instansi terkait, pihak swasta hingga para petani.

Dalam visi dan misi ‘Kukar Idaman‘ yang inovatif, berdaya saing dan mandiri, Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin memprioritaskan pembangunan pertanian dalam arti luas sebagai salah satu program unggulannya.

Komitmen ini dijalankan melalui program pembangunan pertanian berbasis kawasan dan program hilirisasi produk pertanian. Program-program tersebut telah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.

Adapun tujuan utama pembangunan pertanian berbasis kawasan untuk meningkatkan nilai tambah serta daya saing wilayah dan komoditas pertanian untuk keberlanjutan ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya, memperkuat sistem usaha tani secara utuh dalam satu manajemen kawasan. Sekaligus memperkuat kelembagaan petani dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, permodalan serta pengolahan dan pemasaran.

Pembangunan jalan usaha tani menjadi salah satu langkah konkret yang dikerjakan Pemkab Kukar. Targetnya, sepanjang 76 kilometer jalan usaha tani bakal dituntaskan tahun 2023. Keberadaan jalan usaha tani dapat memberikan kemudahan bagi petani untuk mengangkut hasil panen. Jalan usaha tani menjadi bagian penting dalam menunjang sektor pertanian, pelebaran dan peningkatan jalan dapat mempermudah mobilitas para petani.

“Targetnya 66,5 kilometer, tapi realisasi pembangunan fisik sudah melebihi target sepanjang 76 km, tersebar di lima kawasan pertanian yang ditentukan Pemkab Kukar,” kata Kepala Distanak Kukar, M Taufik, kemarin.

Selain lima kawasan terpilih, Distanak Kukar juga tetap melakukan pembangunan pertanian berdasarkan usulan dari masyarakat. Karena Distanak Kukar pun memiliki target untuk menuntaskan 100 kilometer jalan usaha tani hingga 2026 mendatang.

Jalan usaha tani di Kelurahan Bukit Biru (Foto: niaga.asia)

“Melalui pembangunan ini petani bisa merasakan jalan usah tani yang sudah mulus, karena semakin mempermudah akses mereka untuk mengangkut hasil pertanian,” ujar Taufik.

Sementara itu, hasil pembangunan jalan usaha tani ini turut dirasakan para petani, khususnya mereka yang berada di wilayah Kelurahan Bukit Biru. Sekitar 687 petani di Bukit Biru merasakan manfaat mudahnya akses mengangkut hasil panen setelah adanya jalan usaha tani.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bukit Biru, Suwarman. Pensiunan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ini juga merangkap sebagai Ketua Kelompok Tani, Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) dan ketua KTNA di Bukit Biru. Teranyar, kata dia, Pemkab Kukar bersama jajaran TNI Kodim 0906/KKR telah menuntaskan hingga 70 persen pembangunan jalan usaha tani di Kelurahan Bukit Biru.

“Saya sangat terima kasih, karena dulu jalan nggak bisa dilewati motor, apalagi mobil. Tapi sekarang sudah bisa dan sangat mudah,” ucap Suwarman.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Karya Bhakti TNI, PU, Camat Tenggarong hingga pihak kelurahan yang membantu banyak hal untuk semua petani di Bukit Biru,” Suwarman menambahkan.

Tak hanya itu, Suwarman menyebut, tahun 2023 ini sejumlah petani juga memperoleh bantuan penunjang pertanian. Seperti viar, hand tractor, Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), mesin pencacah rumput, kandang sapi beserta sapinya.

Terakhir, Suwarman berharap, bantuan dan perhatian dari pemerintah bisa terus berlanjut secara kontinu. Dengan demikian, para petani bisa semakin meningkatkan hasil produksi dan memberikan kualitas pertanian yang maksimal. (adv/Prokom)

Penulis : Amalia | Editor : Saud Rosadi

Tag: