Perundingan Indonesia-EAEU FTA Putaran ke-3 Capai Kemajuan Signifikan

Perundingan  perdagangan  antara  Indonesia  dan  Uni  Ekonomi  Eurasia (Eurasian  Economic  Union/EAEU)  putaran ke-3 dalam  skema  Indonesia-EAEU Free  Trade  Agreement  (IEAEU—FTA)  digelar  di  Bali pada 13-15. (Foto  BSN)

BALI.NIAGA.ASIA – Perundingan  perdagangan  antara  Indonesia  dan  Uni  Ekonomi  Eurasia (Eurasian  Economic  Union/EAEU)  telah  mencapai  putaran  ketiganya.  Perundingan  putaran ke-3 dalam  skema  Indonesia-EAEU Free  Trade  Agreement  (IEAEU—FTA)  tersebut  telah  digelar  di  Bali pada 13-15 Desember 2023. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak berhasil mencapai kemajuan signifikan.  Hal  ini  semakin  memperkuat  optimisme  untuk  menyelesaikan  perundingan  pada  2024 sesuai target.

Pada    perundingan tersebut,    Delegasi    Indonesia    dipimpin    Direktur    Perundingan    Bilateral Kementerian  Perdagangan  RI  Johni  Martha.  Sedangkan, Delegasi  EAEU  dipimpin  Head  of  Division for  Special  Issues  in  Trade  Regulation  dari  Departemen  Kebijakan  Perdagangan  EAEU  Anton Tsetsinovskiy.

“Fleksibilitas yang ditunjukkan kedua tim perunding memungkinkan perundingan teks bergerak dengan  cepat.  Capaian  ini  merupakan  hasil  dari  kerja  sama  dan  komitmen  tinggi  dari  kedua  tim perunding,”ujar Johni.

Perundingan  putaran  ke-3  tersebut  membahas  11  isu  runding,  yaitu  perdagangan  barang,  niaga elektronik (e-commerce), ketentuan asal barang, ketentuan hukum dan isu kelembagaan, kekayaan intelektual, pengamanan perdagangan, kerja sama, penyelesaian sengketa, sanitasi dan fitosanitasi, hambatan perdagangan, serta persaingan usaha yang bertemu secara daring.

Johni  mengatakan,  pada  putaran  ke-3,  Indonesia  dan  EAEU  berhasil  menyepakati  Bab  Kekayaan Intelektual  (Intellectual  Property/IP),  sehingga  kini  perundingan  telah  memiliki  dua  bab  yang berhasil diselesaikan. Kemajuan positif juga tercatat dalam pembahasan teks perdagangan barang, niaga elektronik, ketentuan asal barang, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.

“Dengan laju perundingan saat ini, Indonesia melangkah semakin dekat untuk memperluas  akses pasar dan membangun kerja sama yang lebih erat dengan EAEU,”tambah Johni.

Hubungan Dagang Indonesia-EAEU adalah blok  ekonomi  yang  merupakan  pasar  nontradisional  potensial  bagi  Indonesia.  EAEU juga  dapat  berperan sebagai  pintu  masuk  utama  di  Kawasan  Asia  Tengah  dan  Eropa  Timur. EAEU terdiri atas Armenia, Belarusia, Federasi Rusia, Kazakstan, dan Kirgiztan.

Pada  2022,  total  perdagangan  Indonesia  dan  EAEU  mencapai  USD  4,35  miliar  atau  meningkat sebesar  30,66  persen  dibanding  2021  yang  nilainyaUSD  3,33  miliar.  Ekspor  Indonesia  ke  EAEU tercatat sebesar USD 1,50 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari EAEU tercatat sebesar USD 2,86 miliar.

Produk  ekspor  Indonesia  ke  EAEU  pada  2022  didominasi  minyak  sawit,  kopra,  perangkat  televisi, bagian mesin, karet alam, dan kopi. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU adalah pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan logam.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: