SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meski ada peningkatan kualitas dalam penggarapan, namun peserta Lomba Film Pendek Taman Budaya Kaltim (LFP-TBK) tahun 2023 ini masih lemah dalam menuangkan ide atau gagasan dalam film-filmnya.
Di samping ihwal itu, kata salah satu dewan juri LFP-TBK, Zainal Dharma Abidin, secara umum tujuh peserta mengikuti lomba mempunyai beberapa kelemahan elementer yang diharapkan mampu dibenahi dalam produksi mereka selanjutnya.
Dari hasil penilai dewan juri yang terdiri dari Zainal Dharma Abidin (praktisi film), Zainal Abdi (TVRI Kaltim) dan Moses (akademisi ISBI Kaltim) diperoleh para pemenang I Ahmad Fadillah (Irama Pendidikan), juara II TBM Iqro (Lomplai Sebuah Tradisi Tak Lekang oleh Waktu) dan juara I Ibud Komedi (Mengejar Impian Sang Pewaris).
“Saya mencatat beberapa hal yang patut diperhatikan para peserta. Di antaranya kelemahan itu ada pada teknik editing atau penyuntingan gambar, isi atau pesan yang mengambang, bahasa gambar yang sekadar jadi tempelen dan kurang matangnya dalam riset,” urainya kepada Niaga.Asia, usai pemberian penilaian, Rabu (31/5).
Zainal Dharma Abidin yang juga praktisi film ini menyarankan agar para peserta itu rajin berlatih dalam membuat film pendek. Apalagi katanya, LFP-TBK ini memperlombakan film pendek dokumenter yang tidak sama gaya penggarapan dengan film cerita.
“Perbanyak menonton film-film pendek yang berkualitas. Tentunya bukan untuk menjiplak tapi memperbanyak literasi dan referensi,” ucapnya.
Dia juga meminta agar para peserta mampu memperkaya muatan filmnya dengan budaya Kaltim yang dikenal kaya dan beragam.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Film Pendek