Peternak Ayam Potong Minta Larang Masuk Daging Ayam Beku dari Luar Nunukan

Ketua Komisi II DPRD Nunukan Wilson pimpin RDP dengan peternak ayam potong dan pejabat terkait dengan ketahanan pangan dan pertanian, serta karantina pertanian. (Foto: Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tiga asosiasi peternak ayam potong di Nunukan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Nunukan, meminta Pemerintah Kabupaten Nunukan agar melarang masuk ke Nunukan daging ayam beku  dari Nunukan, karena peternak lokal sanggup memenuhi permintaan pasar setiap bulannya.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Nunukan Wilson usai melakukan RDP dengan asosiasi peternak ayam potong dan pejabat dari berbagai instansi terkait di Pemkab Nunukan, Selas (17/01/2023).

“Ada protes dari peternak lokal atas masukkan daging  ayam beku dari  luar daerah yang menurut mereka merugikan peternak lokal,” kata Wilson.

Terkait aspirasi peternak tersebut, Wilson merekomendasikan agar Pemkab Nunukan membuat rancangan peraturan daerah (Perda) terkait perlindungan bagi peternak lokal dan larangan masuk daging ayam beku ke Nunukan.

Kemudian, Dinas Perdagangan maupun Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memetakan kebutuhan daging ayam secara benar, karena data pemerintah daerah dengan karantina berbeda jauh.

“Perda ini permintaan dari kelompok peternak, kalau tidak Perda bisa berbentuk peraturan bupati,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Tunon Taka Mitra Sejahtera (TMS) Nunukan Selatan, Tandem mengatakan, Kabupaten Nunukan memiliki 3 kelompok peternak ayam dan rata-rata tiap kelompok mampu menghasilkan 1.000 sampai 1.500 ekor ayam siap jual tiap harinya, atau sudah sanggup mememuhi kebutuhan pasar Nunukan setiap bulan.

“Kalau dihitung rata-rata 1.000 ekor per hari dijual, maka satu bulannya siap menyediakan sekitar 31.000 ekor,” jelasnya.

Kelompok TMS Nunukan memiliki  anggota sebanyak 85 peternak dengan kapasitas kandang sekitar 150 ribu Day Old Chicken (DOC) atau biasanya disebut anak ayam. DOC di seluruh peternak Nunukan disuplai oleh Berau Unggas Sejahtera (BUS).

Menurut Tandem, data pengiriman DOC dari BUS ke peternak TMS Nunukan mencapai 56 ribu per bulan. Jumlah ini belum termasuk yang diterima dua kelompok peternak lainnya yang menurut informasi hampir sama.

“Hasil peternakan ayam potong lokal sudah mencukupi untuk konsumsi masyarakat Nunukan, walaupun kurang hanya di waktu tertentu ada acara besar,” bebernya.

Masuknya ayam beku dari Kaltim dan Tawau, Sabah Malaysia ke pasar Nunukan sangat merugikan peternak lokal, lagi pula secara ekonomi  membeli ayam dari luar daerah hanya mensejahterakan peternak di luar daerah.

Pemerintah Nunukan harusnya mengantisipasi kedatangan daging ayam beku luar daerah  sebab, jika ayam potong melimpah, maka harga jual ayam lokal terganggu dan peternak merugi.

“Biasanya kandang kami panen saat umur ayam 42 hari, kalau ayam banjir bisa terganggu jadwal panen sampai 50 hari,” kata Tandem.

Ayam dari Tarakan

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Muhtar dalam RDP membenarkan adanya masuk ayam beku dari Kota Tarakan. Masuknya ayam dari luar,  tidak lepas dari tingginya kebutuhan masyarakat yang belum mampu dipenuhi peternak lokal.

“Ayam dibawa naik kontainer dari Tarakan, dari laporan yang kami terima, ayam dibawa pedagang lapak pasar Nunukan,” terangnya.

Muhtar menerangkan, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Nunukan, produksi ayam potong di Kabupaten Nunukan perbulan 189,550 kilogram, sedangkan kebutuhan konsumen 209.000 kilogram atau minus 19.779 kilogram.

Selanjutnya, total kebutuhan ayam potong di pulau Nunukan 95.513 kilogram dengan rata-rata populasi ayam dipelihara 105.000 ekor/bulan. Jumlah produksi ini menjadi surplus apabila ayam lokal hanya di jual di pulau Nunukan.

“Kalau hanya dijual di Nunukan surplus, tapi bicara secara keseluruhan kebutuhan Kabupaten Nunukan minus,” bebernya.

Sedangkan Pejabat Kantor Karantina Pertanian Tarakan, Wilker Nunukan Irvan menyebutkan, selama tahun 2022 terdapat 1,300 juta ekor DOC masuk ke Nunukan dengan rata-rata per bulan sebanyak 108 ribu dari PT BUS dan PT SPJP Tarakan.

“Sejak November 2022 sampai Januari 2023 terdapat 25 ton daging ayam beku dari Tarakan masuk ke Nunukan, jumlah ini cukup tinggi dengan rata rata per bulan sekitar 8 ton,” terangnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: