Pilu di Perairan Bontang, Riedza Meninggal Usai Selamatkan Anaknya yang Tenggelam

Ambulans yang membawa korban saat tiba di rumah sakit di Bontang, Kamis 11 April 2024 (HO-BPBD Bontang)

BONTANG.NIAGA.ASIA — Insiden di perairan Bontang terjadi di Lebaran Idulftri hari kedua, Kamis 11 April 2024. Riedza Finandar, 42 tahun, warga Jalan AW Syachranie RT 22 Samarinda, meninggal usai selamatkan balitanya, M Reski Febian, 3 tahun, yang tenggelam di perairan Bontang. Jenazah Riedza dievakuasi ke rumah duka di Samarinda.

Informasi diperoleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kalimantan Timur dari BPBD Kota Bontang, ayah dan anak itu sedang berlibur menuju ke Pulau Beras Basah, menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Laut Indah.

“Kapal berangkat jam 11.30 siang ini tadi,” kata Petugas Pusdalops PB BPBD Kalimantan Timur, Muriono, dihubungi niaga.asia, Kamis 11 Maret 2024 malam di Samarinda.

Berselang sekitar 20 menit kemudian, di perjalanan menuju Beras Basah, korban Reski Febian terjatuh dari kapal, tepatnya di sekitar Pantai Marina.

“Informasi dari TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Bontang, melihat anaknya jatuh itu, ayah korban (Riedza Finandar) melompat dari kapal untuk menyelamarkan anaknya,” ujar Muriono.

“Diduga kelelahan, dan korban (Riedza Finandar) punya riwayat asma, korban kemudian tidak sadarkan diri dan dievakuasi kapal lainnya,” Muriono menambahkan.

Tim gabungan di Pelabuhan Tanjung Laut Indah Bontang yang mengevakuasi korban ke rumah sakit (HO-BPBD Bontang)

Dalam keadaan kelelahan, lanjut Muriono, korban kemudian dievakuasi naik ke kapal lain dan dibawa kembali menuju pelabuhan, dan dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

“Keadaan korban tidak sadarkan diri, dan dalam penanganan rumah sakit. Informasi terbaru, korban dinyatakan meninggal dunia dan akan dibawa kembali ke Samarinda. Sedangkan anak korban, Reski Febian, selamat,” jelas Muriono.

Hati-hati Saat Wisata di Pantai

Muriono berpesan, berkaitan dengan kejadian itu, agar warga dan semua pihak lebih berhati-hati dan waspada saat libur lebaran.

Di antaranya, mematuhi aturan dan himbauan tempat wisata setempat, terus memantau anak-anak yang beraktivitas di pantai, hindari penggunaan pakaian yang berwarna hijau saat bermain di air pantai, dan lebih memahami karakteristik dan kondisi pantai.

“Selain itu, juga tidak berenang sendirian dan tidak berenang terlalu ke tengah pantai. Tidak kalah pentingnya, perhatikan kondisi cuaca dan gelombang, hingga hindari berenang di pantai apabila terpasang bendera di tepi pantai,” demikian Muriono.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: