
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Unsur pimpinan di DPRD Kota Samarinda mengadakan gerakan tutup mulut terkait kemungkinan anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim telah menggar tata tertib dan kode etik DPRD Kota Samarinda, karena menyerang secara verbal maupun fisik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pembangunan Teras Samarinda di PUPR Kota Samarinda, Ilham.
Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah yang berulang-ulang dihubungi Niaga.Asia untuk diminta tanggapannya atas insiden Abdul Rohim versus Ilham dalam audiensi dengan DPRD Samarinda, hari Kamis (27/2/2025), tidak memberi respon sama sekali. Helmi terlihat hanya membaca pesan yang disampaikan Niaga.Asia, tapi mengabaikan telepon dari Niaga.Asia.
Sementara dari unsur Badan Kehormatan DPRD Samarinda ketika dihubungi Niaga.Asia, ada yang mau bicara, tapi minta untuk ditulis namanya, menyimpulkan kalau ditanya apakah Abdul Rohim melanggar kode etik atau tidak, jelas melanggar kode etik.
“Tapi kami di BK belum rapat membahas insiden dalam rapat kemarin. Kami juga perlu koordinasi dulu dengan ketua soal itu,” ucapnya.
Sementara itu Lembaga Swadaya Rakyat Kalimantan Timur (LSR-Kaltim), Muhammad Ridwan mengaku, akan mengadukan Abdul Rohim ke BK DPRD Samarinda apabila BK DPRD Samarinda melakukan pembiaran atas sikap tidak terpuji anggota DPRD tersebut.
“Kita lihat dulu, kalau unsur pimpinan di DPRD menilai sikap Abdul Rohim tidak melanggar kode etik dan tata tertib, nanti LSR yang akan mengadukan ke BK DPRD Samarinda,” katanya.
Untuk diketahui, Kemarin, banyak orang seperti terhipnotis setelah beredar di media sosial vidio yang menggambarkan anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim, marah-marah dalam rapat dengan Dinas PUPR Kota Samarinda yang diwakili oleh PPK Proyek Teras Samarinda yang dilaporkan bernama Ilham.
Abdul Rohim tidak hanya melakukan kekerasan verbal terhadap Ilham, tapi juga melakukan kekerasan fisik dengan melempar Ilham dengan kotak berisi makanan ringan. Ilham yang tidak terima, bereaksi dengan berjalan mendatangi kursi dimana Rohim duduk.
Untungnya kejadian memalukan, seperti terjadi adu fisik antara keduanya, karena piahk keamanan dalam dan undangan lain dalam rapat berhasil memisahkan keduanya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: DPRD Samarinda