NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, H. Asmar membuka Focus Group Discussion (FGD) diseminasi hasil Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB)
Pertemuaan yang digelar di ruang lantai I kantor Bupati Nunukan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPPK) Nunukan, bekerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura dalam sambutannya yang dibacakan Asmar mengatakan, Kabupaten Nunukan memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas baik dikelola perusahaan maupun masyarakat.
“Perkebunan kelapa sawit Nunukan mulai dibuka secara skala besar sejak tahun 2002 dan terus berlanjut yang hasilnya sebagian menjadi komoditi ekspor,” kata Asmar pada Niaga.Asia, Senin (25/11/2024).
Saat ini kelapa sawit merupakan komoditas yang mendapat sorotan tajam dunia internasional, sejumlah negara bersaing dalam menghasilkan buah segar, sehingga terciptalah persaingan dagang terhadap minyak nabati dunia.
Pemerintah Nunukan memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan kebun kelapa sawit dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan hidup, agar kedepannya Nunukan menjadi pionir dalam menggerakkan kabupaten lestari di Indonesia.
Melalui pertemuan FGD, Asmar mengajak peserta dapat mengambil nilai positif dari semua materi pembahasan agar nantinya dapat menyusun langkah strategis terkait dokumen rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan.
FGD adalah langkah pemerintah dalam menuju program berkelanjutan kelapa sawit, sekaligus guna mematahkan propaganda negatif terhadap isu-isu kelapa sawit seperti deforestasi, kebakaran lahan.
“Termasuk isu-isu mempekerjakan anak, pelanggaran hak asasi manusia dan lain-lainnya yang berhubungan dengan perkebunan dan tenaga kerja,” bebernya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial
Tag: Sawit