Polisi Akan Selidiki Dugaan Pejabat Terima Gratifikasi Perjalanan Umrah

Ilustrasi

CIANJUR.NIAGA.ASIA –  Kepolisian saat ini mulai menyelidiki dugaan gratifikasi perjalanan umrah kepada sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejumlah pejabat yang ikut akan diperiksa ketika telah pulang.

Kasat Reskrim Polres Cianjur,  Iptu Tono Listianto, mengungkapkan bahwa pengusaha yang jadi donatur itu juga akan diminta keterangannya.

“Selama proses tersebut, kita akan panggil semua peserta umrah bareng tersebut, termasuk orang yang mendanainya secepatnya akan dipanggil,” jelas Kasat Reskrim Polres Cianjur dilansir dari Antara, Rabu (4/10/23).

Selain dugaan gratifikasi, ia juga menindaklanjuti kasus penganiayaan terhadap mahasiswa yang dilakukan seorang peserta umrah saat mempertanyakan terkait kegiatan tersebut. Terduga pelaku penganiayaan tersebut juga masih menjalankan umrah.

“Kami akan layangkan surat pemanggilan kembali setelah yang bersangkutan pulang,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tjianjoer (Himat) melaporkan dugaan gratifikasi dalam agenda umrah bareng pejabat, politisi, hingga timses se-Kabupaten Cianjur. Kegiatan tersebut diduga dimodali salah seorang pengusaha.

Ketua Himat Edwin Nursalam, mengatakan dugaan gratifikasi menguat ketika sejumlah jemaah umrah bareng memberikan keterangan dan menyebutkan sosok pengusaha yang membiayai perjalanannya. Saat hendak mempertanyakan hal itu, seorang mahasiswa diduga dianiaya.@

Tag: