Polisi Diminta Usut Dugaan Balita Diracuni Sabu di Samarinda

Tim BNN Kota Samarinda saat berkunjung di salah satu rumah sakit di Samarinda, Jumat 9 Juni 2023. Kondisi balita itu kini sudah lebih baik (HO-BNN Kota Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kasus balita 3 tahun di Samarinda diduga diracuni sabu, menyusul hasil tes urine positif mengandung Methafetamine yang tidak lain adalah zat yang terkandung dalam narkoba jenis sabu, jadi perbincangan warga. Polisi diminta mengusut tuntas dugaan itu.

Balita laki-laki yang bertempat tinggal di kawasan Tanah Merah, Samarinda Utara itu saat ini masih dirawat di salah satu RS di Samarinda.

Warga Tanah Merah kaget dengan kejadian itu. Keterkejutan mereka di antaranya dengan membicarakan itu di grup WhatsApp, maupun dalam perbincangan langsung antarwarga.

“Pastinya kaget, ada kejadian seperti itu di sini. Dari tadi malam ramai respons warga,” kata Effendi, 40 tahun, warga Tanah Merah, dikonfirmasi niaga.asia, Jumat 9 Juni 2023.

Effendi menerangkan, sebagai warga dia meminta agar kepolisian segera merespons dan bergerak cepat mengusut dugaan itu. Apalagi zat Methafetamine dalam sabu itu bisa ada di dalam tubuh balita itu.

BACA JUGA :

Balita di Samarinda Diduga Diracuni Narkoba Tetangganya

“Agar kami di sini juga bisa lebih tenang,” ujar Effendi.

Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda hari ini mengunjungi balita itu sekaligus menemui orang tuanya, di salah satu rumah sakit di Samarinda. Secara umum, kondisinya sudah lebih baik.

“Kondisinya membaik,” kata Ahmat Fadholi, dari Sub Koordinator Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Samarinda kepada niaga.asia.

Dalam hal pelaporan ke kepolisian dan penanganan hukum lebih lanjut, berada di luar wewenang BNN Kota Samarinda.

“Dalam hal ini, tim BNN Kota Samarinda melakukan pendampingan kepada ibu dan balita ini, apabila memerlukan penanganan misal pemulihan lebih lanjut. Kami siap fasilitasi ke Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah,” ujar Ahmat Fadholi.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: