SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih bus pariwisata saat bepergian.
Slamet Santoso menekankan pentingnya memastikan kondisi kendaraan yang digunakan dalam keadaan prima dan laik jalan demi keamanan selama perjalanan.
“Tanyakan kepada yang bersangkutan, kendaraan apa yang digunakan, KIR-nya hidup atau tidak, administrasinya STNK masih hidup atau tidak. Kemudian kualitas dari pengemudinya bagus atau tidak itu silakan ditanya, sehingga kita bisa terjamin keselamatan serta keamanan kita, anak-anak kita, keluarga kita melakukan wisata di suatu tempat,” ujar Slamet kepada wartawan, Senin (10/6/2024).
Slamet juga menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Spionam untuk melakukan pengecekan kriteria dan kondisi kendaraan sebelum menyewa bus pariwisata.
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya kasus kecelakaan yang fatal di masa depan, Dirgakkum telah mengerahkan personelnya untuk melakukan pemeriksaan gabungan terhadap bus-bus pariwisata. Pemeriksaan ini akan dilakukan bersama dengan jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di berbagai wilayah.
“Kami sudah rencanakan dan saya sudah keluarkan petunjuk arahan ke jajaran Dirlantas se-Indonesia untuk melakukan pemeriksaan gabungan antara Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten dengan Kepolisian dalam hal ini mulai dari Korlantas, Polda hingga Polres untuk pemeriksaan gabungan,” tutu Slamet.
Slamet juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan untuk memeriksa tidak hanya pengemudi, tetapi juga manajer operasional dan pengusaha bus pariwisata yang melanggar aturan, terutama jika hal tersebut mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Polri menegaskan akan menindak tegas bus pariwisata yang tidak laik jalan. Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso menyatakan bahwa bus yang tidak memenuhi standar keselamatan akan dihentikan operasinya, dan pengelola diwajibkan untuk menggantinya dengan bus yang laik jalan.
“Jadi untuk kegiatan sweeping tadi awalnya adalah pelanggaran. Nah itu adalah awal dari kecelakaan. Oleh karena itu, Pak Menteri dari Korlantas Polri mendukung terhadap kendaraan yang di-sweeping hari ini, disidak, itu akan kami lakukan tindakan, dan kami sampaikan kepada PO-nya untuk mengganti, mengganti dengan kendaraan yang sudah lengkap, yang lain nanti kita hentikan,” kata Slamet setelah razia bus pariwisata di Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2024).
Slamet menambahkan bahwa razia bus pariwisata akan dilakukan secara rutin bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Razia ini akan menyasar berbagai lokasi, termasuk tempat wisata.
“Ini akan kami lakukan dengan Dirjen (Kemenhub) setiap minggu. Akan dilakukan sweeping baik itu di tempat wisata atau lainnya,” ucapnya.
Brigjen Slamet berharap langkah ini dapat mencegah kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata yang tidak laik jalan. Dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti sebelum menyewa bus pariwisata.
“Harapannya supaya kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata itu bisa terhindar. Itu saja. Harapannya ke seluruh masyarakat, operator ataupun masyarakat yang pakai betul-betul tanyakan, tanyakan kelengkapan administrasi layak operasional dari kendaraan tersebut, sehingga terhindar dari kecelakaan,” ujarnya.
Turut hadir dalam konferensi pers ini, Dirjen Hubdat Risyapudin Nursin, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi, serta Direktur Lalu Lintas Jalan (LLJ).
Sumber: Divisi Humas Polri | Editor: Intoniswan
Tag: Transportasi