Politeknik Sebatik Targetkan Tahun Ini Terima Mahasiswa Baru

Ketua Yayasan Politeknik Indonesia Sebatik (PIS) H. Agus Nuri (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Ketua Yayasan Politeknik Indonesia Sebatik (PIS) H. Agus Nuri menargetkan tahun akademik 2023 ini sudah bisa menerima mahasiswa baru. Sedangkan lokasi perkuliahan dilaksanakan di bangunan sementara di jalan Puskesmas Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

“Lokasi pembangunan kampus kita geser dari rencana awal di Desa Sei Taiwan ke jalan Puskesmas Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik. Banyak permintaan masyarakat kalau bisa lokasi kampus di pusat kota pulau Sebatik, makanya saya pindahkan,” kata Agus Nuri pada Niaga.Asia, Rabu (04/01/2023).

Untuk mendukung pelaksanaan perkuliahan tahun 2023 sambil menunggu bangunan kampus rampung,  kata Agus, ia akan menyiapkan ruko milikya sebanyak 9 unit untuk lokasi kegiatan belajar.

“Ada ruko luas ruangan 4 x 12 sebanyak 9 unit disiapkan untuk kampus sementara,” ucapnya.

Menurut Agus, yang sedang dikerjakan pengurus yayasan sekarang ini adalah mengurus  izin pendirian politeknik, setelah membatalkan rencana mendirikan Sekolah Tinggi Administrasi dan Manajemen Indonesia Sebatik STAMIS.

“Politeknik juga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan ilmu terapan dengan jenjang D3 dan D4. Salah satu jurusan yang disiapkan termasuk  Administrasi dan Manajemen,” bebernya.

Untuk mendapatkan izin, yayasan sudah menyiapkan 15 calon dosen lulusan S2, dimana 8 orang diantara telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alasan pernah mengajar sebagai dosen.

Agus juga mengajak keluarganya yang memiliki pengalaman mengelola yayasan pendidikan dan sejumlah cendekiawan muda di Kabupaten Nunukan  dengan belakang lulusan kampus cukup terkenal.

“Selama masih mampu, saya gunakan uang pribadi membangun kampus ini. Kalau jumlah pendaftar mahasiswa baru membludak kita siapkan kampus sementara yang lebih luas,” bebernya.

Ditanya motivasi mendirikan kampus, putra asli pulau Sebatik ini mengaku tidak memiliki tujuan lain, selain ingin memajukan anak-anak perbatasan agar mampu bersaing dengan masyarakat luar.

Keberadaan politeknik  di pulau Sebatik akan mengurangi beban bagi orang tua dalam membiayai anaknya ke perguruan tinggi ke luar daerah seperti Sulawesi, Samarinda, Kalimantan Timur, pulau Jawa dan paling dekat Tarakan.

“Kuliah di kampung sendiri pasti lebih murah, dekat juga dengan keluar dan bisa membantu orang tuanya sambil bekerja,” terangnya.

Pemindahan lokasi pembangunan kampus politeknik ke jalan Puskesmas, menurut Agus tidak ada masalah, karena dipindah ke tanah miliknya sendiri. Tanah yang disiapkan untuk membangun kampus tahap awal sekitar 2 hektar dan bisa diperluas lagi sesuai kebutuhan.

“Kebetulan saya dan keluarga punya tanah cukup luas, dimana sekarang ini ditanami sawit. Jika sewaktu-waktu nanti diperlukan, sawitnya kita korbankan, yang penting pendidikan politeknik berjalan dan mahasiswa tidak terlalu jauh ke kampus dari tempat tinggalnya,” pungkas Agus.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: