NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Wakapolres Nunukan Kompol William Wilman Sitorus mengajak masyarakat ikut mengawasi dan mencegah wilayahnya dijadikan lokasi penyeludupan calon pekerja Indonesia ke Malaysia yang akhir-akhir ini semakin massif.
“Setelah Malaysia kembali membuka jalur kedatangan warga asing, pengiriman pekerja migran meningkat, termasuk pekerja tidak resmi,” kata Kompol William Wilman Sitorus pada Niaga.Asia, Kamis (23/02/2023).
Masifnya penyelundupan pekerja Indonesia dapat dilihat dari jumlah kasus yang ditangani Polres Nunukan, dimana sepanjang Januari hingga Februari tahun 2023 terdapat 4 perkara dengan jumlah korban 38 orang.
Para korban yang berasal dari luar Kalimantan Utara, datang ke perbatasan Nunukan dibantu jasa pengiriman pekerja migran ilegal yang mampu menyelundupkan warga tanpa dokumen sampai ke lokasi kerja di Malaysia.
“Hampir semua wilayah garis perbatasan di Kabupaten Nunukan dijadikan jalur pengiriman pekerja migran ilegal baik darat atau laut,” sebutnya.
William menuturkan, salah satu alasan calon pekerja memilih jalur ilegal ke Malaysia, dikarenakan tidak ingin repot mengurus paspor dan rayuan para calo yang menjanjikan kemudahan mencari kerja di Malaysia.
Sebagian para calo -calo pengurus tenaga kerja di pulau Nunukan telah memiliki jaringan atau koneksi di Malaysia yang dapat menerima pekerja ilegal, bahkan ada calo yang berani menanggung biaya keberangkatan pekerja sampai Malaysia.
“Ada calon berani menanggung biaya transportasi, nanti setelah sampai tujuan, pelaku tinggal klaim pembayaran kepada mandor atau orang yang berada di Malaysia,” ungkap Wakapolres.
Untuk menangkal terjadinya penyelundupan C-PMI ilegal, Polres Nunukan mengajak masyarakat yang tinggal di garis-garis perbatasan ikut mengawasi kedatangan seseorang yang kemungkinan akan berangkat ke Malaysia.
Ciri-ciri kelompok masyarakat yang akan berangkat ke Malaysia dapat dilihat dari gerak-geraknya. Biasanya orang-orang tersebut dipandu satu orang sebagai pengurus atau calo yang mengarahkan tujuan.
“Kalau melihat orang mencurigakan begitu, laporkan ke polisi atau ke petugas terdekat,” bebernya.
Tingginya keinginan warga Indonesia untuk bekerja di Malaysia, selalu dihubungkan dengan sulitnya mencari kerja di Indonesia. Padahal, kata Wakapolres, lapangan kerja di Indonesia cukup terbuka dengan gaji cukup lumayan.
Sepertinya hal Kabupaten Nunukan, wilayah perbatasan Indonesia ini memiliki komoditi rumput laut yang sangat besar yang sudah tentu membutuhkan banyak tenaga kerja, ditambah lagi perusahaan kelapa sawit dan tambang.
“Calon pekerja ilegal kita sarankan bekerja di Indonesia saja, Nunukan banyak rumput laut, ada perusahaan kelapa sawit juga,” terangnya.
Penulis ; Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Penyelundupan Orang