Polres Pasaman Barat Dirikan Tenda untuk Korban Gempa

Polres Pasaman Barat dirikan tenda bagi pasien RSUD Pasaman Barat setelah gempa juga mengguncang bagunan rumah sakit, Jumat (25/2/2022). (Foto Istimewa)

PADANG.NIAGA.ASIA-Polri lakukan respon cepat menyusul terjadinya gempa yang cukup besar dan menimbulkan banyak kerusakan di Pasaman Barat, Sumatera Barat, hari Jumat (25/2/2022) pagi.  Pasukan Bhayangkara dari Polres Pasaman Barat dikerahkan untuk membantu situasi tanggap darurat dengan mendirikan tenda di halaman rumah sakit untuk merawat korban gempa yang terus berdatangan dari banyak lokasi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, sepanjang hari Jumat, gempa berkekuatan Magnitudo: 6.2  pertama kali  terjadi pukul 08.35 WIB,  dengan gempa susulan berkekuatan Magnitudo 5.2 pukul 08:39 WIB, selanjutnya gempa berkekuatan Mag:5.0 pada pukul 11:02:20 WIB,  dan terakhir terjadi lagi gempa susulan berkekuatan Magnitudo 5.1, pukul 11:06:38 WIB. Pusat  semua  pusat gempa  berada di sekitar,16 km Timur Laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 Km.

Kapolres Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto, mengatakan, selain mendirikan tenda darurat di halaman rumah sakit menjadi shelter darurat pasien-pasien yang panik dan dilarikan dari dalam RS yang terdampak gempa.

Kemudian didirikan pula tenda di halaman Mapolres untuk tempat tinggal pengungsi.

“Tenda di Mapolres Pasaman Barat juga menyediakan tempat tidur darurat, makanan dan minuman, serta obat-obatan untuk kebutuhan sementara pengungsi,” ujarnya.

Aries menambahkan, Polres Pasaman Barat juga menurunkan personil untuk melakukan patroli bencana dan menyisir kawasan-kawasan terdampak guna mencari dan mengevakuasi warga yang menjadi korban menjadi korban bencana.

Hingga semalam, BNPB mengatakan, gempa hebat yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat menyebabkan 6 orang tewas dan ratusan orang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Wilayah yang paling parah akibat gempa Pasaman Barat ini yakni Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Kecamatan Kinali dan Kecamatan Ranah Batahan.

Laporan PMI

                Sementara Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat melaporkan, selain telah menimbulkan korban jiwa, juga menyebabkan luka parah -+ 10 orang, luka ringan -+ 50 orang. Rumah rusak berat -+ 100 buah dan rusak ringan -+ 300 buah.

Kemudian, warga mengunsi -+ 5000 jiwa, jumlah titik pengungsian  -+ 35 titik, sejumlah sarana umum seperti masjid dan perkantoran rusak berat.

Kebutuhan mendesak  untuk korban gempa berupa tenda pengungsian (tenda barak dan tenda keluarga), terpal, tim kesehatan, dapur umum, makanan siap saji, air minum, selimut, tikar, dan family kit.

Kendala yang dihadapi relawan memberikan bantuan kepada korban gempa, menurut PMI Pasaman Barat, adalah, jalur komunikasi selular dan kabel terputus ke lokasi bencana, begitu pula dengan jaringan listrik terputus.

Sumber : Dari Berabagai Sumber | Editor : Intoniswan

Tag: