Potensi Indonesia Menjadi Pusat Fesyen Muslim Dunia Harus Didukung Ekosistem

Ajang JMFW 2024 yang digelar pada 19 – 21 Oktober 2023 ini ditutup dengan membukukan transaksi sebesar USD 20,1 juta atau setara dengan Rp 330 miliar. (Foto Kemendag)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis Indonesia akan menjadi pusat fesyen muslim dunia. Untuk itu, potensi ini harus didukung ekosistem, kemauan, dan kerja sama semua pihak.  Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam acara peragaan busana Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW)  2024  pada  Sabtu,  (21/10)  di  Tangerang,  Banten.  Hadir  mendampingi  Mendag  Zulkifli  Hasan, Sekretaris  Jenderal  Kemendag  Suhanto,  serta  Direktur  Jenderal  Pengembangan  Ekspor  Nasional  Didi Sumedi.

“Kata kuncinya kerja sama semua pihak. Kepala daerah, duta besar yang mendatangkan buyer, sponsor,  serta  yang  sangat  membanggakan  yaitu  desainer  muda  Indonesia.  Pemerintah  harus  hadir dan mendukung karena kita punya potensi sangat besar. Indonesia bisa menjadi pusat fesyen muslim dunia asal mau,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  Zulkifli  Hasan  mengapresiasi  kemajuan  yang  dicapai  gelaran  JMFW  2024  yang  digelar berdampingan dengan ajang Trade Expo Indonesia 2023. Tahun ini, JMFW diikuti lebih dari 214 desainer yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Pemerintah terus  hadir  dengan  berbagai  kebijakan  yang  mendukung.  Misalnya,  mulai  menata  barang  dari  luar negeri  dengan  mengembalikan  aturan  impor  dari  post  border  ke  border  serta  dengan  memberantas produk ilegal,” terang Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  Zulkifli  Hasan  melanjutkan,  perbankan  dan  industri  juga  harus  hadir  dan  saling  mendukung. Artinya,  ekosistem  dibangun  bersama-sama.

“Kita selalu berusaha keras memfasilitasi para desainer muda ke tingkat dunia. Kemendag sebelumnya telah mengikutkan desainer Indonesia pada ajang New York  Fashion  Week,  London  Fashion  Week,  dan  ajang  (fesyen)  di  beberapa  negara,” tutup Mendag Zukifli Hasan.

Bukukan Transaksi USD 20,1 Juta

Direktur  Jenderal  Pengembangan  Ekspor  Nasional  Didi Sumedi, mengungkap, ajang JMFW 2024 yang digelar pada 19 – 21 Oktober 2023 ini ditutup dengan membukukan transaksi sebesar  USD 20,1  juta  atau  setara  dengan  Rp  330  miliar.  Nilai  tersebut  naik  dibanding  gelaran  tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 13,2 juta atau setara Rp 260 miliar.

Tahun ini, JMFW diikuti lebih dari 214 desainer yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi. (Foto Kemendag)

Transaksi tersebut berasal dari buyer dalam negeri dan luar negeri di antaranya dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Oman, Lebanon, Arab Saudi, Somalia, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Didi  menyampaikan,  hal  ini  menjadi  bentuk  kepercayaan buyerinternasional  terhadap  keunggulan produk modest   fashiontanah   air.   Didi   mengapresiasi   seluruh   pihak   yang   telah   mendukung terlaksananya JMFW di tahun ini.

“JMFW 2024 telah berhasil membuktikan menjadi ikon kolaborasi pemangku kepentingan fesyen dari hulu ke hilir, tidak hanya pemerintah, tetapi juga pelaku bisnis, akademisi, perbankan, serta media,” ujar Didi saat menutup JMFW2024.

Dalam penutupan tersebut, Didi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Am by Anggiasari dengan Susan Erni Dietch mengenai transaksi modest fashionIndonesia di Amerika Serikat.  Selain  itu,  Didi  juga  menyaksikan  penandatanganan  Pernyataan  Bersama  (Joint  Statement) antara  Amal  Sultan  dari  L’adresse  Paris  Agency  dengan  7  jenama  Indonesia  yakni  IKYK,  Artkea, 3Mongkis, Long Story Short, Christin Wu, Aidan and Ice, serta BLP Beauty.

Melalui pernyataan bersama ini, Amal Sultan akan membantu melakukan promosi modest fashionke pasar Eropa. Hadir pada penutupan tersebut yaitu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RIuntuk Paris Prancis Mohamad Oemar, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso, serta Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Ita Rulina.

Dubes  Oemar  menambahkan,  promosi  produk  kreatif  Indonesia  melalui  L’adresse  Showroom  pada Paris Fashion Week tahun ini merupakan wujud nyata upaya bersama pemerintah untuk memajukan produk kreatif Indonesia dan semakin meningkatkan presensi produk Indonesia di pasar global.

“Saya ucapkan  selamat  kepada  semua  pihak  yang  terlibat  dan  semoga  akan  semakin  banyak  jenama Indonesia yang go international,” tandasnya.

Sementara  dalam  sambutannya,Ita  menyampaikan,  permintaan modest  fashiondi  dunia  terus meningkat,  bukan  hanya  dari  negara  dengan  penduduk  mayoritas  muslim,  tetapi  juga  nonmuslim.

Menurut   Ita,   ini   dikarenakan   model   busana modest   fashionIndonesia   lebih   universal sertamengedepankan  nilai  yang  berkelanjutan  dan  bersifat  inklusif,  dua  hal  yang  disukai  negara  global. Kekayaan  budaya  Indonesia  yang  luas  dan  indah  dari  Sabang-Merauke  memberikan  peluang  besar untuk  dimanfaatkan  desainer  Indonesia  sehingga modest  fashionyang  dibawa  memilki  keunikan tersendiri.

“Diharapkan  di  masa  depan  nanti,  Indonesia  bisa  menjadi  pusat  modest  fashion  dunia.  Marilah bersama berkolaborasi menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” tambah Ita.

JMFW  merupakan  ajang  yang  diinisiasi  Kementerian  Perdagangan  dan  bekerja  sama  dengan  Kamar Dagang  dan  Industri  Indonesia  (Kadin)  Indonesia.  Selain  fesyen  muslim,  JMFW  menampilkan  produk dari industri pendukung lainnya seperti tekstil, kosmetik, perhiasan, aksesori, dan produk gaya hidup.

JMFW juga menghadirkan pameran dagang serta penjajakan bisnis (business matching).Selain  peragaan  busana  dari  jenama  terkenal,  JMFW  tahun  ini  memberikan  wadah  aktualisasi  bagi desainer-desainer  muda.

Termasuk,  akademisi melalui  kerja  sama  dengan  Kementerian  Pendidikan, Kebudayaan,  Riset  dan  Teknologi  yang  menampilkan  karya  dari  37  desainer  muda  dari  12  satuan pendidikan  vokasi.

JMFW  juga  menjadi  saksi  lahirnya  generasi  baru  dalam  dunia  fesyen  dengan dilaksanakannya  wisuda20  siswa  Islamic  Fashion  Institute  serta  peragaan  busana  karya  para  siswa tersebut. Pelaksanaan JMFW 2024 juga melibatkan instansi pemerintah lainnya seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain instansi pemerintah, JMFW  bekerja    sama  dengan  pihak  swasta  sebagai  sponsor,  yakni  Wardah,  Mustika  Ratu,  APR,  UBS, Bank Syariah indonesia, Toyota, Tokopedia, Vivere, dan You-C 1000.

Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan 

Tag: